Bisnis.com, PADANG—PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah untuk menyalurk kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini, meski sudah ada jaminan dan skema subsidi bunga dari pemerintah.
Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi mengatakan perseroan belum berani mengeksekusi penyaluran KUR karena belum adanya petunjuk teknis dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UMKM.
“Kami sifatnya menunggu, dan sampai saat ini belum ada petunjuk teknis dari pemerintah,” kata Suryadi, Jumat (7/8).
Menurutnya, bank milik pemda Sumbar itu sudah siap untuk menyalurkan KUR 2015, sebab sejak program KUR digulirkan pada 2007, Bank Nagari konsisten menyalurkan kredit ke sektor mikro dan ritel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun, perseroan menargetkan penyaluran KUR tahun ini hanya Rp115 miliar. Jumlah itu kepada kondisi ekonomi yang masih rendah, serta waktu penyaluran yang tersisa tidak lebih dari enam bulan.
“Kami realistis saja. Tidak mungkin menyalurkan dalam jumlah besar, kami tidak akan jor-joran menyalurkan KUR, karena waktu yang tersisa juga tidak banyak,” kata Direktur Pemasaran Bank Nagari Indra Wediana.
Menurutnya, dengan waktu tersisa di paruh kedua tahun ini, serta tekanan ekonomi yang masih kuat, Bank Nagari memilih lebih prudent dalam menyalurkan kredit.
Dia mengatakan jumlah KUR yang disalurkan hanya Rp115 miliar dengan alokasi Rp90 miliar untuk kredit mikro dan Rp25 miliar untuk kredit ritel.
Sementara itu, untuk bunga KUR diberlakukan sama 12% menyusul skema baru dengan subsidi bunga yang diberikan pemerintah untuk mendorong penyaluran KUR dalam rangka peningkatan sektor UMKM.
Indra mengungkapkan jumlah KUR yang sudah disalurkan Bank Nagari mencapai Rp2,1 triliun dengan outstanding atau kredit yang masih bergulir Rp700 miliar. Jumlah itu sudah menjangkau 56.000 nasabah atau rerata kredit mencapai Rp37 juta per orang.
Perseoran, imbuhnya, fokus menjaga rasio kredit bermasalah atau (nonperforming loan/NPL) di kisaran 2%. Saat ini, NPL Bank Nagari yang didominasi kredit UMKM sebesar 2,97%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel