INVESTASI ENERGI: China Ingin Tambah Lagi

Bisnis.com,11 Agt 2015, 19:59 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Sekretaris Partai Komunis China bertukar cinderamata/Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, BULELENG, Bali - Perusahaan asal China PT China Huadian Engineering menyatakan ketertarikannya untuk menambah investasi di bidang energi khususnya pembangkit listrik di Indonesia.

"Pihak kami menyambut sangat positif. Kami sudah melakukan studi terhadap program ini dan mudah-mudahan bisa ikut berinvestasi dalam proyek ini," kata Kepala Perusahaan China Huadian Engineering Sun Qingsong di Buleleng, Bali pada Selasa (11/8/2015), terkait program pengadaan energi listrik pemerintah sebesar 35 ribu Megawatt.

Menurut Sun, pihaknya akan menawarkan penggunaan pembangkit listrik dengan teknologi yang terbaik.

Sun menambahkan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke China menjelaskan investasi asing dibutuhkan untuk membangun program listrik 35 ribu Megawatt tersebut.

"Sudah ada informasi untuk Huadian untuk ikut serta dalam proyek listrik 35 ribu MW," kata Sun.

PT Huadian China Huadian Engineering telah membangun sejumlah pembangkit listrik di Indonesia antara lain di Bendungan Asahan di Sumatera Utara dan PLTU batubara Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Bali.

Sementara itu, Atase Perekonomian dan Bisnis Kedutaan Besar China  di Indonesia (Minister Counsellor) Wang Liping mengatakan China dan Indonesia akan terus mendalami kerja sama di bidang pengadaan energi listrik.

"Di masa depan kerja sama energi China-Indonesia akan terus mendalam. Perusahaan Tiongkok akan melebarkan sayap di luar negeri, termasuk dalam bidang listrik," kata Wang.

Wang menambahkan Indonesia dan China saat pertemuan tingkat tinggi ekonomi pada Januari 2015 telah menyepakati upaya optimalisasi proyek pembangkit tenaga listrik 10.000  Megawatt.

"Kerangka kerja sama ditentukan pemerintah Tiongkok sudah merekomendasikan empat perusahaan listrik yang memiliki reputasi yang baik," jelas Wang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini