Pacu KPR, Bank BNI Gandeng Pengembang Perumahan

Bisnis.com,15 Agt 2015, 23:28 WIB
Penulis: Ihda Fadila
Aktivitas di salah satu kantor Bank BNI. /
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggandeng developer besar untuk menggenjot Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
 
Direktur Konsumer Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anggoro Eko Cahyo mengatakan kerja sama dengan developer yang memiliki track record bagus dapat memancing masyarakat untuk melakukan pembelian rumah.
 
"Ya yang pasti developer besar, yang punya track record bagus, itu bikin program, pricing yang berbeda dan mengutamakan kecepatan proses. Misalnya bikin proses one day approval dengan developer tertentu," katanya, beberapa waktu lalu.
 
Bahkan, lanjutnya, kerja sama dengan developer ini pula dimanfaatkan untuk menentukan suku bunga KPR. Sebab, penentuan suku bunga akan berdampak pada case premium.
 
Menurunkan suka bunga itu konsekuensinya menurunkan case premium. Case premium itu dilihat dari credibility developer. Mainnya ke spesific developer, ujarnya.
 
BNI menargetkan hingga akhir tahun pertumbuhan kredit mortgage (KPR) bisa mencapai 8%. Selain menggandeng developer, pencapaian pertumbuhan ini diharapkan dari kebijakan pelonggaran LTV yang baru akan terasa dampaknya pada akhir tahun.
 
Hingga tengah tahun ini, kredit mortgage BNI tercatat sebesar Rp33,09 triliun atau tumbuh 1,2% secara year on year (y-o-y) dari sebelumnya Rp32,69 triliun. Mortgage BNI sendiri memiliki porsi terbesar di dalam total kredit konsumernya, yaitu sebesar 11,5%.
 
Anggoro mengatakan kredit konsumer BNI secara total hingga akhir tahun diproyeksi bakal tumbuh 12%-13% yang terdiri dari pertumbuhan mortgage, pertumbuhan kartu kredit hingga lebih dari 60%, dan kredit konsumer lainnya.
 
Hingga Juni 2015, kredit konsumer BNI tercatat mencapai Rp53,94 triliun atau tumbuh 10,6% secara y-o-y dari sebelumnya sebesar Rp43,34 triliun. Kredit konsumer BNI tercatat memiliki porsi 18,5% dari total kredit BNI per Juni kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini