Jelang Masyarakat Ekonomi Asean, Penyuluh Perikanan Harus Kompeten

Bisnis.com,17 Agt 2015, 22:35 WIB
Penulis: Ihda Fadila
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun nanti, penyuluh perikanan dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang kelautan dan perikanan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kompetensi dibutuhkan sehingga mampu mengubah perilaku, sikap, dan keterampilan pelaku utama dan meningkatkan produktivitas usaha masyarakat agar lebih sejahtera.

“Tantangan penyuluh perikanan di daerah harus mampu turut serta memacu persaingan yang akan segera dihadapi oleh bangsa Indonesia di era MEA yang diberlakukan pada akhir tahun ini,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (17/8/2015).

Dia menambahkan menjelang diberlakukannya MEA ini, masyarakat Indonesia akan dihadapkan pada persaingan global serta dituntut untuk memiliki daya saing dan nilai tambah sebagai kunci keberhasilan memenangi persaingan tersebut.

Dengan demikian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendorong percepatan sertifikasi kompetensi bagi penyuluh perikanan untuk mendorong kompetensi tersebut.

Mengingat pentingnya keberadaan para penyuluh tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno Sukoyono menyebut para penyuluh perikanan sebagai agen perubahan.

“Untuk itu, para penyuluh perikanan harus berada satu langkah di depan masyarakat yang dibimbingnya. Mereka harus bisa mempraktekkan apa yang disuluh,” ujarnya.

Hari ini, sebanyak 29 penyuluh perikanan PNS teladan tingkat provinsi dari 29 provinsi mendapat penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo. Mereka diundang hadir pada peringatan HUT RI ke-70 di Istana Negara, Jakarta.

Penghargaan tersebut merupakan apresiasi pemerintah atas dedikasi serta upaya dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat kelautan dan perikanan di pelosok nusantara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini