Jadi Magnet Investasi, Jabar Didesak Bangun Kawasan Terpadu

Bisnis.com,19 Agt 2015, 15:28 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Ilustrasi investasi/coastalinvestment.ae

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah pusat mendesak Jawa Barat segera membangun kawasan terpadu di luar kawasan yang sudah berkembang saat ini.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan sudah saatnya Pemprov Jabar memikirkan pemerataan pembangunan agar mendongkrak perekonomian daerah. Terlebih Jabar merupakan magnet investasi.

"Kunci ke depan, Jabar sebagai kawasan industri baru, [target] perekonomian nasional baru harus digarap secara komprehensif," katanya di sela-sela HUT Jabar ke-70 di Bandung, Rabu (19/8/2015). 

Menurutnya, pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Jabar adalah menyiapkan kawasan-kawasan baru agar investasi memiliki banyak pilihan. Selain itu, kue pembangunan bisa dirasakan seluruh warga Jabar. 

"Harus membangun kawasan terpadu bukan terpusat, jangan terpusat di Jakarta, jangan terpusat di Bandung, di Cirebon, tapi di kawasan-kawasan lain secara merata," paparnya.

Tjahjo mengatakan nantinya kawasan terpadu akan terkonektivitas dengan sejumlah pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah. Dia mencontohkan kawasan dekat Cirebon akan terkoneksi tol laut yang menjadi program Jokowi-JK.

"Semua truk barang ke sumatera tidak harus lewat Jakarta, tapi masuk ke pelabuhan di  Cirebon nantinya masuk ke Sumatera. itu salah satu contohnya," katanya.

Jabar,  menurutnya, juga harus memikirkan bagaimana mempercepat konektivitas dengan DKI Jakarta. Terutama konektivitas antara Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor sebagai penyangga Ibu Kota. 

"Ini harus terpadu, [urusan Jabar] tinggal itu saja, mempercepat konektivitas dan mempercepat sinergi. Sehingga Jabar bisa mempercepat pembangunannya," katanya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan Pemprov Jawa Barat terus menggenjot berbagai pembangunan infrastruktur. Menurutnya, dukungan dari para pihak diharapkan agar program yang dicanangkan bisa diwujudkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini