Jelang Data Manufaktur AS Dirilis, Emas Dekati US$1.200

Bisnis.com,21 Agt 2015, 10:19 WIB
Penulis: Surya Rianto
Emas batangan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terus menguat dekati level US$1.200 jelang data manufaktur Amerika Serikat yang rilis nanti malam. Pasar pun kian pesimis dengan kemungkinan rencana Federal Reserve menaikkan suku bunga.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 09.39 WIB, harga emas Gold Spot naik 0,85% menjadi US$1.161 per troy ounce atau Rp516.518 per gram, sedangkan harga emas Antam melonjak 1,44% menjadi Rp560.000 per gram.

Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.,  Victor Thianpiriya mengatakan harga emas memang terus bergerak positif pasca data inflasi AS yang melambat dan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed) menipis.

"Namun, untuk melihat sejauh apa harga emas mampu menguat, mungkin kita bisa melihat saat pertemuan the Fed pada September nanti," ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Jumat (21/8).

Pasar pun melihat kemungkinan the Fed untuk menaikkan suku bunga semakin menipis. Spekulasi persentase peluang kenaikan suku bunga the Fed pada tahun ini sebesar 34%. Persentase itu turun dibandingkan dengan awal bulan ini sebesar 54%.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan harga emas masih berpeluang terus menguat sampai akhir bulan ini. Apalagi, bila data manufaktur AS yang rilis pada akhir pekan ini hasilnya juga negatif.

“Mungkin sampai akhir bulan ini harga emas bisa bergerak dikisaran US$1.148 sampai US$1.150. Logam mulia bisa kembali ke US$1.200 bila pada September the Fed kembali menunda kenaikan suku bunga,” ujarnya.

SIMAK: Harga Spot Emas Terus Menguat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini