EKONOMI LESU: Pemerintah Dinilai Belum Maksimal Berikan Stimulus

Bisnis.com,21 Agt 2015, 09:46 WIB
Penulis: Yusran Yunus
Pergerakan Rupiah per dolar AS dari 1997 hingga Februari 2015/Bisinis-Husin Parapat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai belum maksimal memberikan stimulus kepada dunia usaha dalam menyikapi perlambatan ekonomi nasional yang semakin memprihatinkan.

Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional Bayu Priawan mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memberikan sinyal positif bagi dunia usaha di era transisi saat ini.

Namun kurangnya kerja keras menjadi salah satu penyebab perekonomian Indonesia terpuruk saat ini. Apalagi, stimulus pemerintah untuk dunia usaha masih belum maksimal.

Konsumerisme masyarakat Indonesia terutama pada merk dagang asing turut memperparah kondisi ekonomi saat ini.

"Konsumerisme terhadap merk branded membuat sebagian besar uang kita lari ke luar negeri. Padahal, salah satu penopang utama perekonomian Indonesia berasal dari belanja domestik rumah tangga," kata Bayu, Jumat (21/8).

Saat ini, paparnya, ekonomi Indonesia memang tidak bisa bergantung hanya pada belanja APBN dan swasta dalam negeri. Komponen rumah tangga yang terkecil, seharusnya turut serta dalam menyehatkan perekonomian bangsa.

Bayu tidak memungkiri jika saat ini Indonesia masih membutuhkan banyak investasi asing. Namun, ia meminta agar investasi yang masuk diatur untuk mengutamakan sektor produksi dan mengandung muatan lokal Indonesia.

Dengan demikian, kemandirian industri Indonesia akan terjadi dan berdampak langsung pada kelangsungan perekonomian Indonesia.

"Pemerintah harus lebih agresif mendorong sektor industri. Sejauh ini, rekan-rekan pengusaha belum melihat dorongan yang cukup baik untuk menciptakan iklim industri dalam negeri yang mandiri," ujarnya.

Menurut Bayu, saat ini pengusaha Indonesia mengalami kesulitan dari berbagai sisi seperti regulasi, insentif pajak, retribusi dan kemudahan pembiayaan.

"Sudah selayaknya pemerintah memberikan paket-paket ekonomi untuk pengusaha demi mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi," ujar Chairman Blue Bird Group ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini