Rupiah Melemah, Jusuf Kalla Yakin Tak Seperti 1998

Bisnis.com,22 Agt 2015, 07:13 WIB
Penulis: Newswire
Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) didampingi Ketua DPR Setya Novanto (kiri) meninggalkan ruangan seusai menghadiri Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pelemahan rupiah yang terjadi saat ini tak akan menyebabkan kondisi ekonomi‎ di Indonesia menurun seperti 1998.

Saat itu, krisis ekonomi disebabkan karena sektor perbankan. Kondisi tersebut beda dengan yang terjadi sekarang.

Kalla yakin krisis yang disebabkan oleh perbankan tak akan terulang karena peraturan yang ada saat ini lebih ketat.

"Yang harus dilakukan sekarang adalah efisiensi, itu saja," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat  (21/8/2015).

Menurut Kalla, pelemahan ekonomi saat ini lebih disebabkan karena penurunan daya beli akibat pelemahan ekonomi China. Pelemahan itu mengakibatkan industri dalam negeri menjadi slow down.

 ''Saat ini bank memang bisa terdampak, tapi mudah-mudahan tidak.''

Selain itu, menurut dia, pelemahan rupiah juga karena dampak gejolak ekonomi dunia, salah satunya devaluasi mata uang China. Ini menyebabkan harga minyak dunia dan bursa saham turun.

Kalla menambahkan, tak hanya di Indonesia, pelemahan mata uang terhadap dolar Amerika juga terjadi di negara Asia lain.

''Kan memang begitu, ekonomi Asia turun membuat banyak dana keluar dari Asia ke Amerika.'' 

Menurut Kalla, pemerintah telah mengurangi pemakaian dolar. Bahkan Bank Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan tentang penggunaan dolar. Upaya lain adalah dengan menurunkan nilai impor, serta menaikkan ekspor.

 ''Meningkatkan ekspor memang tidak mudah karena itu produksi dalam negeri juga harus naik. Susah, tapi harus tetap dilakukan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini