Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah ditutup pada hari ini kian lemah, mencapai Rp14.096/US$. Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,03% atau 4 poin ke level Rp14.054/US$.
Hal yang lebih mengejutkan adalah rupiah justru melemah sendirian di Asia Tenggara terhadap dolar Amerika Serikat. Sejumlah analis menyebutkan hal ini akibat dari intervensi Bank Indonesia.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Selasa (25/8/2015) rupiah melemah 6 poin atau 0,04% ke Rp14.056/US$.
Pada pukul 08.08 WIB, rupiah jadi melemah 13 poin atau 0,09% ke Rp14.063/US$, dan bergerak di kisaran Rp14.048—Rp14.066.
Rupiah ditutup kian lemah, mencapai Rp14.096/US$. Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,03% atau 4 poin ke level Rp14.054/US$. Perdagangan hari ini, mata uang Garuda sempat menembus level terlemah Rp14.096/US$ dan level terkuat Rp14.003/US$. Rupiah melemah sendirian di Asia Tenggara terhadap dolar Amerika Serikat.
Rupiah melemah 31 poin atau 0,22% ke Rp14.081/US$.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan tak ada berita baru dari dalam negeri dan global untuk pasar uang.
“Secara umum story belum berubah. Ke depan ekspektasi pelemahan rupiah masih akan ada. (Tutup bulan ini diperkirakan berada di kisaran) 14.000-14.100. (untuk kembali ke bawah level 14.000) agak susah,” kata Rangga saat dihubungi hari ini, Selasa (25/8/2015).
Rupiah makin tertekan memasuki jeda siang bursa saham, diperdagangkan melemah 0,17% atau terdepresiasi 24 poin ke Rp14.074 per dolar AS.
Mata uang rupiah fluktuatif. Tidak seperti halnya mata uang lainnya di Asia Tenggara yang menguat signifikan sejak awal perdagangan hari ini.
Dolar Singapura (+0,31%), peso Filipina (+0,27%), ringgit Malaysia (+0,11%), dan baht Thailand (+0,15%). Sementara itu rupiah melemah 7 poin atau 0,05% ke Rp14.057/US$.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan pelemahan rupiah di antara penguatan mata uang Asean lainnya, dipengaruhi dengan intervensi Bank Indonesia.
“Rupiah hariannya banyak dipengaruhi bank sentral juga,” kata Rangga saat dihubungi hari ini, Selasa (25/8/2015).
Misal, ujarnya, seharusnya, rupiah kemarin ditutup 14.100, kemudian kemungkinan adanya intervensi menjadi 14.050.
Kemudian hari ini, kemungkinan intervensi kurang kuat, dan rupiah masih harus menutupi ‘selisih 50’ yang terjadi kemarin. Sehingga saat lainny menguat, rupiah tetap melemah tipis.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) akhirnya menembus level Rp14.000 per dolar AS pada Selasa (25/8/2015).
Data yang diterbitkan BI pagi ini menempatkan Jisdor di Rp14.067 per dolar AS, melemah 69 poin atau terdepresiasi 0,49% dari kurs Senin.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2015) masih dalam tekanan.
“Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini.,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (25/8/2015).
Dia mengemukakan rupiah melemah, bersamaan dengan makin kuatnya dolar di pasar negara berkembang.
Harga minyak yang turun semakin dalam, ujarnya, juga meningkatkan pesimisme terhadap prospek rupiah ke depan.
“Minyak yang turun 6% hingga malam tadi, berpeluang memperpanjang tekanan pelemahan terhadap rupiah yang sampai saat ini masih dibantu oleh intervensi Bank Indonesia,” kata Rangga.
Rangga mengatakan berbagai kebijakan terus diluncurkan oleh pemerintah maupun BI untuk mendukung stabilitas pasar keuangan, tetapi kekuatannya masih jauh di bawah aliran dana ke luar terutama oleh asing.
Dikemukakan kemarin indeks dollar kembali turun bersamaan dengan penurunan euro, yen serta yield US Treasury.
Rangga mengatakan harapan kenaikan suku bunga the Fed semakin tergerus seiring dengan efek penularan perlambatan global ke perekonomian AS yang saat ini sedang dalam proses pemulihan.
Harga komoditas yang turun, tambahnya, juga mencerminkan pesimisme terhadap pertumbuhan global sehingga mendorong turun ekspektasi inflasi.
“Angka penjualan rumah serta consumer confidence index AS ditunggu hari ini,” kata Rangga
Rupiah berbalik menguat 2 poin atau 0,01% ke Rp14.048/US$.
“Berbagai kebijakan terus diluncurkan oleh pemerintah maupun BI untuk mendukung stabilitas pasar keuangan,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (25/8/2015).
Mata uang di Asia Tenggara mayoritas menguat, hanya rupiah yang melemah dan hanya tipis (-0,09%).
Dolar Singapura (+0,35%), peso Filipina (_0,34%), ringgit Malaysia (+0,25%), baht Thailand (+0,33%)..
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Selasa (25/8/2015) rupiah melemah 6 poin atau 0,04% ke Rp14.056/US$.
Pada pk. 08:08 WIB, rupiah jadi melemah 13 poin atau 0,09% ke Rp14.063/US$, dan bergerak di kisaran 14.048—14.066.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Indeks dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa menguat 0,18% ke 93,497
“Rupiah hari ini (25/8/2015) diperkirakan akan bergerak dikisaran 13.963-14.110 dengan kecenderungan melemah, “ kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.
NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (25/8/2015) bergerak di kisaran Rp13.896-Rp14.045.
Sudah empat hari indeks dolar AS anjlok, atau sejak Rabu (19/8/2015).
Kemarin, Senin (24/8/2015) atau Selasa pagi WIB, indeks dolar AS anjlok 1,76% ke 93,332
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel