Bahasa, Penyebab Utama Siswa Putus Sekolah di Papua

Bisnis.com,27 Agt 2015, 11:07 WIB
Penulis: Yulianisa Sulistyoningrum
Sekolah Dasar di Papua/Antara

Kbar24.com, JAKARTA -- Upaya pemerintah untuk meratakan pendidikan hingga ke pelosok negeri ternyata masih terkait banyak kendala. Salah satunya adalah bahasa, yang membuat siswa putus sekolah.

Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Lilik Sulistyowati, mengatakan 90% anak dari daerah terpencil terutama Papua tak bisa berbahasa Indonesia. Hal ini yang menyebabkan anak putus sekolah.

"Hampir semua anak di Papua itu hanya bisa berbasaha daerah setempat saja. Jadi mereka takut untuk ke sekolah karena guru yang mengajar menggunakan bahasa Indonesia," ungkap Lilik dalam acara diskusi pendidikan di Perpustakaan Kemendikbud, Kamis (27/8/2015).

Menurut Lilik, Bahasa Indonesia terdengar asing bagi mereka mengingat, warga Papua selalu menggunakan bahasa ibu sejak kecil. Oleh sebab itu, pembelajaran pun berjalan lambat. Bahkan, tambah dia, situasi ini mendorong para siswa untuk tidak bersekolah.

Agar program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan oleh Kemendikbud tetap tercapai di daerah terpencil khususnya Papua, pemerintah sudah mengantisipasi hal tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019.

"Bahasa ibu siswa memang diwajibkan digunakan sebagai bahasa pengantar saat pembelajaran hingga tahun ketiga pendidikan dasar," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini