INDEKS BEI 28 AGUSTUS: Bagai Roller Coaster, Pekan Ini IHSG Sempat Anjlok Lalu Melejit

Bisnis.com,28 Agt 2015, 18:29 WIB
Penulis: Sukirno
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Ibarat kereta halilintar atau roller coaster di taman hiburan, Indeks harga saham gabungan sepanjang pekan ini sempat terjungkal ke level terendah pada Senin, yang banyak disebut sebagai black Monday, ke level 4.111,11 lalu bangkit dan meroket hampir 10% hingga menembus 4.511,25.

Berdasarkan data Bloomberg, perdagangan akhir pekan ini, Jumat (28/8/2015), IHSG ditutup menguat 0,35% atau 15,57 poin ke level 4.446,20 dari penutupan sehari sebelumnya 4.430,63. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level tertinggi 4.511,25 dan level terendah 4.433,66.

Pekan ini, IHSG akhirnya ditutup positif 2,54% atau melesat 110,25 poin setelah lima pekan berturut-turut bursa saham Indonesia membukukan kinerja negatif. Meski masih menjadi bursa saham terburuk di kawasan Asia, melorotnya IHSG sejak awal tahun kian menyusut dan tersisa 14,94%.

Jika ditelusuri sejak pencapaian all time high pada 7 April 2015 silam di level 5.523,29, IHSG telah terjungkal hingga 24,62% ke titik terendah yang terjadi pada penutupan awal pekan ini 4.163,73. Namun, sejak tiga hari terakhir, IHSG terus positif dan mulai menanjak 5,15% ke level 4.446,20 dari penutupan pada 25 Agustus di level 4.228,50.

Dari Sembilan sektor yang ada di pasar modal, sebanyak enam sektor mengalami penguatan dengan dipimpin oleh sektor industri kimia dasar hingga 2,95%. Sebaliknya, tiga sektor masih melemah dengan dipimpin oleh sektor konsumer yang melorot 1,28%.

Tidak ada satupun sektor yang menghijau sejak awal tahun ini. Penurunan terbesar terjadi pada sektor industri kimia dasar yang mencapai 35,23% year-to-date dan disusul oleh pertambangan 33,71%.

Hari ini, dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 172 saham menguat, 110 saham melemah, dan 236 saham stagnan.

Saham-saham pendorong IHSG sepanjang hari ini adalah BBCA (+1,98%), TLKM (+1,24%), BDMN (+7,85%), SMGR (+4,47%), dan AALI (+8,89%). Namun, penguatan IHSG ditekan oleh melorotnya saham UNVR (-1,94%), GGRM (-4,98%), PGAS (-5%), BBRI (-0,95%), dan ICBP (-2,96%).

Sementara itu, kurs rupiah kembali melanjutkan penguatan sejak 2 hari terakhir.  Akhir pekan ini, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat tipis 0,05% atau 7 poin ke level Rp13.983/US$ dari penutupan sebelumnya Rp13.990/US$.

Sepanjang hari ini, rupiah sempat menguat pada level tertinggi Rp13.970/US$ dan terlemah sempat menembus Rp14.064/US$. Namun, selama sepekan, rupiah tercatat masih terdepresiasi 0,30% atau 42 poin dari akhir pekan lalu Rp13.941/US$.

Tercatat, kurs rupiah telah melemah sejak tujuh pekan terakhir yakni dari level Rp13.314/US$ yang terjadi pada 10 Juli 2015. Jika ditinjau dari posisi terkuat rupiah yakni pada 17 April 2015 di level Rp12.850/US$, rupiah telah anjlok 9,98% ke level tertinggi Rp14.133/US$ yang terjadi pada 26 Agustus 2015.

 

Berikut perbandingan bursa saham di seluruh dunia sejak awal tahun hingga 28 Agustus 2015:

No

Negara

Pertumbuhan

1

Jepang

+9,66%

2

Korea Selatan

+1,15%

3

China

-0,07%

4

Filipina

-1,82%

5

Australia

-2,11%

6

India

-4,00%

7

Inggris

-5,63%

8

Amerika Serikat

-7,39%

9

Malaysia

-8,43%

10

Hong Kong

-8,44%

11

Thailand

-8,80%

12

Singapura

-12,16%

13

Indonesia

-14,94%

Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini