Wapres Beberkan Potensi Kerja Sama RI-Korsel

Bisnis.com,29 Agt 2015, 05:52 WIB
Penulis: Newswire
Wapres Jusuf Kalla/Antara

Bisnis.com, SEOUL - Wakil Presiden Jusuf Kalla membeberkan potensi kerja sama yang dapat dibangun lebih besar oleh Indonesia dan Korea Selatan.

"Indonesia dan Korsel sejak beberapa tahun lalu telah menjadi negara sahabat dan memiliki hubungan yang amat kuat," kata Kalla dalam pidatonya saat jamuan makan malam bersama sejumlah pengusaha di Korsel di Hotel Conrad Seoul pada Jumat (28/8) malam.

Meskipun usia negara Korsel dengan Indonesia sama-sama 70 tahun, Korsel lebih dahulu menjadi negara maju dibandingkan dengan Indonesia.

Kalla menyatakan keyakinannya bahwa walaupun ekonomi sedang mengalami perlambatan, Indonesia dapat kembali bangkit secara positif di masa mendatang.

"Namun jika kita membandingkan dengan negara di Asia, khususnya Asia Selatan, maka Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara tetangga," jelas JK.

Indonesia memang selama beberapa tahun lalu Indonesia bergantung kepada ekspor komoditas dan bahan baku mentah, namun Wapres menjelaskan pada saat ini untuk meningkatkan ekonomi Indonesia lebih baik maka RI melarang ekspor barang mentah.

Dengan membangun smelter bahan mentah logam maka dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan. "Kami mengerti bagaimana pembangunan di Korea Selatan, bagaimana industri menjadi sangat penting bagi ekonomi," kata JK.

Selain itu, Wapres juga mengatakan Indonesia memiliki pasar yang besar dengan total penduduk sekitar 250 juta penduduk.

Wapres melakukan kunjungan ke Seoul untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal.

JK juga melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pengusaha asal Korsel untuk mendorong investasi masuk ke Indonesia sehingga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Wapres direncanakan kembali ke Tanah Air pada Minggu (30/8/2015) pagi menumpang pesawat komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini