Bisnis.com, JAKARTA-- Emiten tambang batu bara milik taipan Edwin Soeryadjaya PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membukukan laba bersih US$119,15 juta pada semester I/2015, melorot 28,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$167,5 juta.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy, dalam laporan keuangan yang dirilis perseroan, Senin (31/8/2015), menyebutkan penurunan juga terjadi pada laba per saham dasar menjadi US$0,00373 dari sebelumnya US$0,00524.
Merosotnya perolehan laba bersih perseroan seiring dengan turunnya pendapatan usaha pada paruh pertama tahun ini sebesar 17,3% menjadi US$1,39 miliar dari sebelumnya US$1,69 miliar.
Pada saat yang sama, emiten berkode saham ADRO tersebut berhasil menekan beban pokok pendapatan 12,7% menjadi US$1,09 miliar dari sebelumnya US$1,26 miliar. Sehingga, laba kotor yang diraup juga terkoreksi 30,8% menjadi US$298,99 juta dari US$432,29 juta.
Laba usaha yang kantongi manajemen ADRO mencapai US$222,3 juta, melorot dari sebelumnya US$358,96 juta. Laba sebelum pajak US$198,4 juta dari US$303,48 juta dan laba periode berjalan US$119,07 juta dari US$171,36 juta.
Hingga 30 Juni 2015, total aset Adaro Energy mencapai US$6,2 miliar dari akhir tahun lalu US$6,41 miliar. Liabilitas sebesar US$2,86 miliar dari US$3,15 miliar dan ekuitas US$3,33 miliar dari US$3,25 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel