BI Sebut Inflasi Agustus Lebih Rendah dari Perkiraan

Bisnis.com,01 Sep 2015, 18:37 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan adanya pola koreksi harga pascalebaran menyebabkan inflasi Agustus 2015 mengalami perlambatan.

Inflasi IHK pada Agustus 2015 tercatat sebesar 0,39% (m-t-m) atau 7,18% (y-o-y).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan melambat dari bulan sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia.

"Hal tersebut didorong oleh deflasi kelompok administered prices dan inflasi inti yang relatif terkendali. Dengan demikian, inflasi IHK selama Januari-Agustus 2015 mencapai 2,29% (y-t-d)," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/9/2015).

Inflasi inti tercatat sebesar 0,52% (m-t-m) atau 4,92% (y-o-y), meningkat dari bulan sebelumnya, terutama didorong oleh kenaikan biaya pendidikan dan makanan jadi.

"Hal ini disumbang oleh koreksi berbagai tarif angkutan, terutama angkutan udara, angkutan antar kota, dan kereta api," katanya.

Tirta menambahkan untuk kelompok volatile food mengalami inflasi dan tercatat sebesar 0,95% (m-t-m) atau 9,65% (y-o-y).

Hal ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam, beras, cabai rawit, dan daging sapi.

Di sisi lain, bawang merah menyumbang deflasi yang cukup besar, didorong oleh panen yang masih berlangsung di beberapa sentra produksi.

Bank Indonesia, lanjutnya, terus mencermati berbagai risiko yang memengaruhi inflasi, antara lain terkait perkembangan nilai tukar, penyesuaian administered prices dan dampak El Nino.

"Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Agustus, kami memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 41% dapat dicapai dengan dukungan penguatan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah," ucap Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini