HARGA MINYAK: Diprediksi Di Kisaran US$40-US$60 Hingga 2016

Bisnis.com,01 Sep 2015, 16:17 WIB
Penulis: Surya Rianto
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, LONDON -- Harga minyak diproyeksikan akan terjebak di kisaran US$40 sampai US$60 hingga tahun depan. Surplus pasokan global dan penyusutan permintaan menjadi dua faktor yang membuat harga minyak sulit melaju lebih tinggi lagi.

Ian Taylor, Direktur Utama Vitol Grup BV, mengatakan produksi yang masih tinggi membuat surplus pasokan akan terus berlanjut hingga beberapa kuartal ke depan. Tapi, tampaknya surplus pasokan tidak akan sampai pada 2017.

"Harga minyak akan terjebak di kisaran US$40 sampai US$60 sampai tahun depan. Sulit rasanya melihat harga minyak bergerak lebih tinggi lagi. Kalau melihat pelemahan lebih lanjut sangat memungkinkan karena pasar minyak sedang lemah," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (1/9).

Pada penutupan perdagangan Senin (31/8), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 7,65% menjadi US$48,68 per barel. Jika dilihat dari rebound harga minyak sejak Kamis (27/8), harga minyak WTI sudah melonjak 26,11% dalam tiga hari perdagangan.

Adapun, pada perdagangan hari ini sampai pukul 15:52 WIB, harga minyak WTI turun 3,92% menjadi US$47,27 per barel, sedangkan harga minyak Brent terkoreksi 3,82% menjadi US$52,08 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini