Bisnis.com, SINGAPURA – Harga emas menguat perlahan sebesar 1,6% dalam tiga hari perdagangan terakhir menjelang pertemuan Federal Open Market Committee yang akan berlangsung dua pekan lagi.
Meskipun, kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve semakin tipis, pelaku pasar mencoba mengantisipasi kejutan dari bank sentral Amerika Serikat itu dengan bersikap wait and see.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (2/9/2015) sampai pukul 16:52 WIB harga emas Gold Spot naik tipis 0,02% menjadi US$1.140 per troy ounce atau Rp517.838 per gram.
Sementara itu, harga emas Antam kembali ke kisaran Rp560.000 per gram.
Sejak 28 Agustus, harga emas Gold Spot terus naik tipis selama tiga hari perdagangan sebesar 1,6%.
Bernard Aw, analis IG Asia Pte., mengatakan bila dilihat dari data ekonomi Amerika Serikat (AS) masih belum bisa dipastikan arah Federal Reserve (the Fed) dalam menaikkan suku bunganya.
“Pelaku pasar tampaknya masih akan melakukan antisipasi lebih jauh lagi. Bila September ditunda masih ada Desember sehingga kenaikan harga emas nantinya tidak akan terlalu drastis,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg.
Pertumbuhan non-farm payroll AS pada bulan lalu diperkirakan tumbuh 218.000 atau lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 215.000.
Tapi, positifnya data tenaga kerja AS itu diprediksi masih sulit dijadikan indikator kenaikan suku bunga karena inflasi AS yang mengecewakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel