Realisasi Belanja Modal Modernland Baru 22%

Bisnis.com,03 Sep 2015, 15:45 WIB
Penulis: Rivki Maulana
PT Moderen Land Realty. Depresiasi rupiah akan berdampak positif terhadap invetor asing. /JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Moderland Realty Tbk menyatakan realisasi belanja modal untuk akuisisi lahan baru 22% dari anggaran paruh pertama 2015.

Head of Investor Relation PT Modernland Realty Tbk. Cuncun Wijaya mengatakan belaja modal untuk akuisisi lahan yang disiapkan perseroan mencapai Rp1,8 triliun.

"Ini [realisasi belanja modal] sebetulnya fleksibel tergantung kondisi ekonomi," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (31/9/2015).

Dia mengatakan memang berniat mengakuisisi sejumlah lahan di Cikande dan Jakarta Timur untuk pengembangan kawasan industri dan residensial.

Cuncun menekankan tak masalah bila anggara belanja modal untuk akuisisi lahan tidak terserap seluruhnya tahun ini. Pasalnya, total cadangan lahan Modernland hingga Juni 2015 mencapai 1.097 hektare.

Hingga akhir tahun, Moderland tetap optimistis bisa mendulang pendapatan marketing sales hingga Rp5,4 triliun. Namun, Cuncun menyebut perseroan tetap mempertimbangkan penyesuaian target seiring perkembangan kondisi ekonomi.

"Residensial cukup challenging, tapi industriial kita outperform, jadi kami masih pertimbangkan [untuk menyesuaikan target]," jelasnya.

Direktur Modernland Andy K Nathanael mengatakan depresiasi rupiah akan berdampak positif terhadap invetor asing. "Kami lihat investor asing mulai banyak masuk, dengan nilai currency sekarang [harga lahan industri] murah, tinggal support dari pemerintah," tukasnya.

Dia mengatakan hingga paruh pertama tahun ini, penjualan lahan industri Moderland di Cikande tetap tumbuh. Data keuangan perseroan menunjukkan, penjualan lahan industri di Cikande naik mencapai Rp1,13 triliun atau 87% dari target sebesar Rp1,35 triliun.

Di Cikande, cadangan lahan Moderland mencapai 245,3 hektar dan hingga semester I 2015 sudah di tempat 229 perusahaan, 99 diantaranya perusahaan asing. "Sudah ada beberapa yang mau masuk lagi tapi kami belum deal," tukas Andy. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini