HM Sampoerna Mulai Proses Penawaran

Bisnis.com,03 Sep 2015, 03:48 WIB
Penulis: Riendy Astria
Kantor HM Sampoerna. /HM Sampoerna

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk dikabarkan sudah memulai pra-pemasaran saham senilai US$1,9 miliar atau sekitar Rp26,7 triliun.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/9) emiten dengan kode saham HMSP ini melakukan pertemuan dengan fund manager terkait penawaran saham ini. Bloomberg menyebut bahwa pre-pemasaran penjualan saham itu akan berlangsung dua pekan, di mana perseroan akan memutuskan besaran harga saham yang ditawarkan.

Adapun, perseroan sudah menunjuk Goldman Sachs dan JP Morgan Chase & Co sebagai kordinator global penawaran ini dan menunjuk Citigroup, Credit Suisse serta Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi.

Sebelumnya, dalam prospektus yang dirilis perseroan, perseroan mengumumkan bakal menerbitkan 269,72 juta lembar saham baru melalui mekanisme rights issue dengan total perolehan dana maksimum US$1,9 miliar atau sekitar Rp26,7 triliun.

Total saham baru yang diterbitkan akan bernilai Rp100 per lembar. Ketentuannya, setiap pemegang 65 saham lama HMSP akan berhak atas 4 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan antara Rp63.000-Rp99.000 setiap lembar saham.

Sebagai informasi, PUT tahap pertama ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan jumlah saham yang dimiliki pemegang bukan pengendali minimum 50 juta lembar atau 7,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Apabila PT Philip Morris Indonesia (PMID) tidak melaksanakan seluruh haknya dalam PUT, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya. Pemegang saham lama yang tidak menyerap rights issue akan terdilusi maksimum 5,8%.

Saat ini, pemegang saham HM Sampoerna terdiri dari PMID sebesar 98,18% dan publik hanya menggenggam 1,82%. Bila Philip Morris menyerap, maka struktur kepemilikan saham tidak akan mengalami perubahan.

Dana yang dihimpun dari rights issue tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan perseroan secara umum, serta untuk modal kerja, termasuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman modal kerja.

Per 30 Juni 2015, total pinjaman jangka pendek pihak ketiga HMSP mencapai Rp1,57 triliun dengan pihak berelasi Rp2,32 triliun. Secara keseluruhan, liabilitas perseroan mencapai Rp14,42 triliun.

Pada 10 Agustus 2015 lalu, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai Rp4,52 triliun atau Rp1.033 per lembar. Dividen tersebut merupakan saldo laba perseroan sejak 1999-2014 yang akan dibayarkan pada 9 September 2015.

Rencananya, permohonan pencatatan saham tambahan HMETD akan dilakukan pada 17 September 2015. RUPSLB terkait HMETD ini akan digelar pada 18 September 2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini