Dunia Penelitian Nasional Bisa Maju Dengan Meniru Managemen Gojek

Bisnis.com,03 Sep 2015, 09:45 WIB
Penulis: Yulianisa Sulistyoningrum
Go-Jek/gojek.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain mengajak seluruh peneliti untuk belajar dari fenomena Gojek guna memajukan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) Indonesia.

"Fenomena Gojek, semua orang tahu di Jakarta, mereka bisa bawa penghasilan Rp10 juta per bulan. Kenapa bisa banyak? Ini berkat inovasi," kata Iskandar dalam konferensi pers di Auditorium LIPI, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Menurut Iskandar, managemen gojek jeli memaksimalkan 'idle time' supir ojek dengan menggunakan satu aplikasi digital.

"Cara ini juga harus diterapkan di dunia penelitian untuk memaksimalkan SDM peneliti yang terbatas di Indonesia guna menghasilkan iptek yang dibutuhkan bangsa dengan lebih cepat," ujarnya.

Peneliti di Indonesia perlu bersama-sama menggarap satu isu agar penelitian lebih cepat dilakukan dan manfaatnya lebih cepat dirasakan.

"Jadi mindsetnya perlu diubah tidak lagi masing-masing lembaga dan instansi penelitian bekerja sendiri-sendiri. Filosofi Gojek itu yang perlu dipegang, kalau kita kerja sendiri-sendiri berapa banyak sebenarnya peneliti yang kita punya?" tukasnya.

Saat ini di Indonesia, rasio perbandingan peneliti dan penduduk di Indonesia adalah 90 peneliti per satu juta penduduk. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi di negara maju lainnya yang idealnya 700 hingga 5000 peneliti per satu juta penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini