Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN memperkirakan kemungkinan besar anak usaha BUMN tidak melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester II/2015 sembari menanti rampungnya kajian dari pemerintah.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pemerintah tengah mengkaji kemungkinan IPO itu dalam peta-jalan (roadmap) yang sekarang disusun.
“Tahun ini nggak ada. Pasti nggak ada. Mungkin tahun depan. Tapi harus review lagi,” katanya seusai acara sinergi antar-BUMN, Kamis (3/9/2015).
Rini mengatakan pihaknya tengah mencermati situasi setiap sektor dan setiap BUMN yang ada. Dia telah meminta deputi di Kementerian BUMN dan direktur utama di BUMN tersebut untuk merinci mengenai keberadaan anak usaha tersebut.
“Jadi, memang itu yang kita lihat. Baik untuk kemungkinan memperkuat [anak usaha tersebut] atau memperbesar Bursa Efek Indonesia kita dengan IPO-kan mungkin anak usaha. Tapi, masih kita bahas,” katanya.
Seperti diketahui, pada awal tahun ini dan tahun lalu, sejumlah BUMN menyatakan berencana melepas saham anak usahanya di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Namun, sampai saat ini, baru PT PP Properti Tbk, anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang melakukan IPO.
Anak usaha BUMN yang sempat direncanakan untuk IPO pada tahun ini antara lain PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Wika Realty itu semula berencana mengincar Rp1 triliun pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel