Bisnis.com, JAKARTA - Industri multifinance mencatatkan penurunan laba 13,7% menjadi Rp6,48 triliun sepanjang Juli 2015 dipicu menurunnya pembiayaan akibat perlambatan ekonomi.
Edi Setiadi, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, mengatakan kondisi ekonomi saat ini berkorelasi dengan daya beli masyarakat sehingga mempengaruhi pembayaran kewajiban nasabah.
“Bisa dibilang laba cenderung turun karena pembiayan melambat akibat semakin tinggi tunggakan cicilan ditengah kondisi ekonomi sekarang, sehingga pendapatan berkurang,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (4/9/2015).
Edi mengatakan kondisi itu otomatis mempengaruhi rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF). Sampai Juli 2015, posisi NPF berada di kisaran 1,54% atau naik dari posisi Desember tahun lalu 1,41%.
Kendati demikian, Edi mengatakan pihaknya optimistis laba multifinance akhir tahun akan tetap tumbuh karena dampak kebijakan penurunan down payment baru akan terlihat pada Oktober nanti.
“Prospeknya masih bisa sesuai target karena efek penurunan DP belum terasa dan kami ada rencana untuk mengkaji lagi,” katanya.
Berdasarkan data OJK, laba (rugi) tahun berjalan perusahaan multifinance mencapai Rp6,48 triliun atau turun 13,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp7,51 triliun.
Dari jumlah itu, laba perusahaan turun 8,4% menjadi Rp8,035 triliun dan rugi perusahaan naik 22,8% menjadi Rp1,55 triliun dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel