HIGH SPEED TRAIN: Jokowi Bilang Tidak, Proyek Kereta Cepat Dibatalkan

Bisnis.com,04 Sep 2015, 11:37 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Pameran kereta cepat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia membatalkan proyek kereta cepat senilai US$6 miliar karena proyek tersebut dinilai tidak layak secara komersial.

Selain itu, pemerintah meminta China dan Jepang untuk mengajukan proposal baru pembangunan kereta yang lebih lambat dengan kecepatan sekitar 200 Km per jam antara Jakarta-Bandung.

Rizal Ramli, Menteri Koordinasi bidang Maritim dan Sumber Daya, mengatakan pemerintah akan meminta China dan Jepang untuk mengumpulkan proposal baru pembangunan kereta yang lebih murah sekitar 30% hingga 40% dari kereta cepat.

Karena perubahan ini, pengumuman pemenang tender diundur hingga beberapa minggu. China dan Jepang diketahui telah melakukan lobi dengan pemerintah Indoensia untuk kontrak kereta cepat (high speed train).

“Kami tidak membutuhkan kereta cepat, namun kita butuh kereta dengan kecepatan sedang,” ujarnya setelah rapat koordinasi menteri.

Rizal melihat Jepang dan China tengah berkompetisi dengan kuat, sehingga pemerintah harusnya membiarkan keduanya berkompetisi dengan maksimal.

Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution dengan jelas menegaskan batalnya proyek kereta cepat karena Presiden Joko Widodo memutuskan tidak akan melanjutkan proyek tersebut.

“Presiden telah memutuskan untuk tidak membangun kereta cepat. Cukup kereta dengan kecepatan medium,” jelasnya. Dia mengundang China dan Jepang untuk mengumpulkan proposal baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini