Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kondisi perlambatan penyaluran pembiayaan, pembiayaan segmen mikro PT Bank Syariah Mandiri masih dapat tumbuh di atas rerata industri.
Per Juni 2015 pembiayaan mikro BSM tumbuh sebesar 18,34% secara tahunan menjadi Rp2,71 triliun dari Rp2,29 triliun pada Juni tahun lalu. Sementara itu, per Agustus 2015 pembiayaan mikro meningkat menjadi Rp2,94 triliun.
Senior Executive Vice Presiden Direktorat Micro and Business Banking BSM Muhammad Busthami mengatakan pembiayaan mikro perseroan tetap tumbuh karena perseroan gencar menggelar program untuk segmen mikro.
"Program untuk meningkatkan di antaranya adalah Program Mikro Peduli dan Program Akselerasi, di samping program marketing terkait pembiayaan mikro lainnya," ucapnya dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Minggu (6/9/2015).
Sementara itu, pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) per Juni 2015 menurun dari 7% pada semester I/2014 menjadi 4,2%.
Perseroan menurunkan rasio pembiayaan bermasalah pada segmen mikro dengan upaya penagihan (collection) dan selektif dalam memilih calon debitur, memulai usaha atau merenovasi tempat tinggal dan kelompokwiraswasta seperti pedagang kelontong, warung sembako, warung makan, dan sebagainya.
"Kami juga mem-bundling pembiayaan mikro dengan produk lain, seperti produk umrah, gadai emas, dan cicil emas," katanya. Adapun jumlah nasabah pembiayaan mikro BSM per Juni 2015 tercatat sebesar 83. 870 orang yang tersebar di 456 outlet mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel