Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri perbankan mengembangkan produk tabungan yang diberi nama Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB).
Produk SimPel iB ini merupakan salah satu upaya OJK dalam membangkitkan kembali budaya menabung sejak dini bagi pelajar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan Produk ini merupakan tabungan bagi para peserta didik mulai jenjang PAUD/Raudatul Athfal (RA) hingga SMA/Madrasah Aliyah (MA) dan Pondok Pesantren yang diterbitkan secara nasional oleh perbankan di Indonesia.
Tujuan program ini adalah agar para pelajar sebagai generasi penerus bangsa dapat menjadikan kegiatan menabung bukan hanya sebagai kewajiban melainkan kebutuhan atau bahkan gaya hidup.
Menurutnya, budaya menabung penting dimulai sejak dini agar dapat mendidik anak untuk mampu mengendalikan diri dalam bersikap konsumtif serta belajar untuk dapat membelanjakan uang yang dimilikinya secara bijak.
"Selain itu, kegiatan menabung dapat melatih anak dalam mengelola keuangan secara bertahap sehingga pada saatnya nanti mereka dapat tumbuh menjadi masyarakat yang terampil dalam hal pengelolaan keuangan dan pada akhirnya akan mencapai kesejahteraan keuangan, ujarnya dalam siaran pers, Selasa (8/9/2015).
"Produk ini pertama kali diluncurkan pada 14 Juni 2015 oleh Presiden RI, Joko Widodo yang diikuti oleh 8 bank umum syariah," katanya.
Kegiatan aktivasi program Tabungan SimPel/ SimPel iB yang dilaksanakan pada Selasa ini, 8 September 2015 di SMAN 68 diikuti oleh 8 bank umum konvensional yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BTN, Bank Permata, Bank Jabar-Banten dan Bank Jatim) dan 6 bank umum syariah (Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, BCA Syariah, dan Panin Syariah).
Selain itu secara statistik, jumlah pelajar SD, SMP, dan SMA dibanding total populasi Indonesia menunjukkan angka yang signifikan yaitu 20% dengan rincian sekitar 38,8 juta siswa di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan sekitar 11 juta siswa di bawah Kementrian Agama (Kemenag).
Dilihat dari keadaan tersebut, peluang untuk meningkatkan inklusi keuangan khususnya kelompok pelajar masih sangat besar. "Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah model produk keuangan dengan karakteristik dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan kelompok siswa," ucapnya.
Muliaman menuturkan keunikan dan keunggulan dari tabungan ini antara lain nama siswa tercantum pada buku tabungan, setoran awal yang ringan, bebas biaya administrasi bulanan, minimum setoran yang terjangkau setiap kali menabung.
SimPel/ SimPel iB tidak memberikan bunga, namun sebagai gantinya siswa akan mendapatkan program reward sesuai kebijakan dari setiap bank. "Dengan adanya produk ini, masyarakat diharapkan kembali mengangkat budaya menabung sejak dini," tuturnya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014-2019, program ini diharapkan dapat menjadi sarana penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) mengingat SimPel/SimPel iB ini memiliki karakteristik yang spesifik, seperti nama siswa yang tercatat sebagai pemilik rekening dan tercantum pada buku tabungan.
"Kegiatan aktivasi ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan target 16 kota di Indonesia sampai akhir 2015, yaitu Jakarta, Serang, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Palembang, dan Balikpapan, serta 7 kota di Jawa Timur," ujar Muliaman. []
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel