PHRI Kota Bekasi: Moratorium Pembangunan Hotel

Bisnis.com,09 Sep 2015, 16:03 WIB
Penulis: Muhamad Hilman
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi mengusulkan Pemerintah Kota Bekasi memoratorium investasi industri perhotelan di Bekasi./JIBI

Bisnis.com, BEKASI - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi mengusulkan Pemerintah Kota Bekasi memoratorium investasi industri perhotelan di Bekasi.

Abd. Rosyad I. S, Ketua BPC Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi mengatakan, sejauh ini industri hotel di Kota Bekasi telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Dalam catatan PHRI, jumlah hotel di Kota Bekasi telah mencapai 24 hotel baik hotel berbintang dan melati. Diprediksi, laju pertumbuhan hotel baru di Bekasi akan terus meningkat hingga lima tahun mendatang.

Kondisi ini menimbulkan persaingan yang cukup ketat antarpengelola hotel dan berdampak terhadap okupansi masing-masing hotel. "Adanya pertumbuhan hotel, kami senang tapi kami ada keluhan, persaingan sudah lumayan, hotel sudah mulai sepi dan berpotensi bangkrut," katanya, Rabu (9/9/2015).

Untuk itu, PHRI mengusulkan agar Pemkot Bekasi memoratorium investasi industri perhotelan di Bekasi. Pemangku pemerintahan dapat memberikan penjelasan dengan info dan data valid kepada calon investor untuk tidak menanamkan modal pada industri perhotelan di Kota Bekasi.

"Perlu ada pembatasan dari pemerintah dengan memberikan penjelasan info yang benar."

Namun demikian, hingga saat ini PHRI Kota Bekasi belum menyampaikan secara formal usulan tersebut kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Usulan baru disampaikan pada forum-forum informal.

Adapun, Pemkot Bekasi merespon usulan tersebut dengan rencana mengkajinya lebih dulu, khususnya apakah usulan tersebut akan mengganggu arus investasi pada bidang lainnya di Kota Bekasi atau tidak.

"Nanti akan menjadi bahan kajian dulu, apakah akan ada ganggu investasi? Kami ini keluh kesah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini