Pasokan Mobkas Langka, Mobil88 Selektif Cari Produk

Bisnis.com,09 Sep 2015, 10:50 WIB
Penulis: Kahfi
Bursa mobil bekas. /Kelik Taryono

Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Serasi Autoraya yang bergerak di perdagangan mobil bekas atau mobkas, Mobil88 mengklaim penjualan hingga 8 bulan pertama tahun ini masih berkisar 1.600 unit per bulan dikarenakan ketatnya pencarian pasokan mobkas.

Dengan begitu, menurut General Manager Mobil 88 Fischer Lumbantoruan, penjualan mobkas cenderung stagnan, karena pada tahun lalu Mobil88 pun mencetak penjualan di kisaran 1.600 unit sampai 1.700 unit setiap bulan.

“Kami tetap stabil, tak ada peningkatan maupun penurunan yang signifikan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (9/9/2015).

Fischer mengungkapkan lesunya penjualan domestik mobil keluaran baru tidak berdampak banyak terhadap penjualan Mobil88.

Terdapat dua kemungkinan yang dimunculkan kelesuan pasar tersebut terhadap pelaku sektor mobkas, permintaan yang bertambah diiringi dengan langkanya pasokan mobkas.

Untuk kinerja Mobil88, sejauh ini hemat Fischer, tengah bergelut mencarikan pasokan yang lebih besar. “Sebab permintaan mobkas pasti melonjak, tapi sedikit orang yang mau menjual mobilnya,” tambahnya.

Karena itu, dia menyimpulkan pelaku perdagangan mobkas seperti Mobil88 tak dapat sembarang mendatangkan pasokan. Artinya, kelangkaan pasokan cenderung melahirkan pasar yang kurang sehat.

“Kami harus lebih menyortir pasokan di tengah kelangkaan seperti ini, karena umumnya barang apapun pasti dijaring untuk dibeli,” tuturnya.

Menurutnya, kontribusi penjualan terbanyak yaitu hingga sekitar 60% akan disumbangkan segmen muti purpose vehicle(MPV). Sumbangsih kedua akan diberikan segmen city car yang di dalamnya masuk segmen hatchback dengan persentase mencapai kisaran 20%.

“LCGC sudah ada peminatnya, penjualannya berkisar 5% dari total,” tuturnya. Pada tahun ini, Mobil88 mengejar target penjualan tahun ini sebanyak 31.000 unit mobil bekas. Jumlah itu naik dari tahun lalu yang hanya sekitar 25.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini