AS Dorong APEC Gencarkan Liberalisasi

Bisnis.com,10 Sep 2015, 19:24 WIB
Penulis: MG Noviarizal Fernandez
Ilustrasi/Facebook

Bisnis.com, CEBU- Para Menteri Keuangan anggota Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik atau APEC pekan ini berkumpul di Filipina dengan agenda mewaspadai risiko pertumbuhan akibat gejolak pasar keuangan yang menyebabkan perkiraan ekonomi harus dikoreksi.

Dalam draft pernyataan resmi sebelum pertemuan itu digelar yang dilansir Bloomberg, Kamis (10/9), para anggota APEC menyatakan gangguan di pasar keuangan dan prospek pertumbuhan jangka panjang yang lebih lemah merupakan tantangan utama yang harus dihadapi.

“Pertumbuhan tetap moderat dan tidak merata, sementara risiko tetap memiliki sisi buruk di tengah-tengah ketidakpastian dan volatilitas pasar keuangan,” kata para menteri dalam pernyataan itu.

Draft ini dapat berubah sebelum pernyataan akhir yang dirilis Jumat (11/9), dan versi yang diperoleh Bloomberg menunjukkan saran AS untuk memasukkan komitmen agar para anggota melaju ke arah sistem nilai tukar yang ditentukan pasar dan fleksibilitas nilai tukar untuk mencerminkan fundamental ekonomi.

“Kami akan menahan diri dari devaluasi kompetitif, dan menolak segala bentuk proteksionisme,” ujar delegasi AS.

Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini juga mengusulkan untuk menambah pernyataan bahwa meski ada penguatan kegiatan ekonomi di beberapa negara APEC, pertumbuhan regional ternyata mengalami penurunan dan jauh dari apa yang diharapkan.

Delegasi AS juga mengatakan agar kebijakan moneter terus mendukung kegiatan ekonomi. Tanpa hal itu, kebijakan moneter saja tidak bisa menyebabkan pertumbuhan yang seimbang.

“Sejalan dengan prospek ekonomi membaik, pengetatan kebijakan moneter lebih mungkin dilakukan beberapa negara maju,” bunyi draft yang disarankan oleh delegasi AS itu.

Menteri keuangan APEC juga didorong untuk konsisten menghadirkan pasar keuangan yang lebih liberal dan capital account lintas negara APEC.

Draft itu juga menyatakan APEC berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan keuangan di kawasan Asia Pasifik melalui pemeliharaan ruang fiskal yang cukup dan membangun pasar keuangan yang lebih dalam untuk menyerap guncangan ekonomi.

Kelompok ini juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama ekonomi makro termasuk berbagi pengalaman dalam kerangka kebijakan makroprudensial dan ketahanan untuk volatilitas arus modal eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini