Bisnis.com,JAKARTA—Penambahan jumlah agen laku pandai masih belum mencapai target yang ditetapkan sebab kalangan bankir masih fokus mempertahankan kualitas bisnisnya di tengah situasi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan dalam rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan kalangan bankir, pada tahun ini ada 17 bank yang akan meluncurkan program laku pandai. Namun, hingga kini baru 6 bank yang merealisasikan rencana tersebut.
Jumlah agen laku pandai yang direktrut bank pun, jelas Kusumaningtuti, masih belum mencapai nominal yang ditargetkan bank.
“Ini karena bank masih fokus ke kondisi sekarang, jadi perhatian utamanya supaya lebih bertahan. Tapi kami tetap memonitor,” kata Kusumaningtuti kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Kusumaningtuti memastikan bank lain yang belum menggelar laku pandai sesuai target pada RBB pun, tak mesti merealisasikan aksi tersebut pada tahun ini. “Karena mereka sedang menyesuaikan sistem IT-nya. Jadi tak mesti tahun ini,” jelas dia.
Dari data OJK, 6 bank yang telah menggelar layanan keuangan tanpa kantor yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Keenam bank tersebut, tahun ini menargetkan akan mengakuisisi 67.069 agen laku pandai. Namun, data OJK merekam, hingga akhir Mei 2015, baru 1.797 agen yang direkrut. Adapun, para agen tersebut telah menghimpun 13.503 nasabah basic saving account (BSA) dengan total saldo yakni Rp1,39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel