Bisnis.com. JAKARTA –PT Wanaartha Adisarana Life Insurance memfokuskan perolehan premi dari segmen tradisional setelah perolehan premi bruto baru mencapai 40% sampai Juni 2015 dari target akhir tahun Rp3,6 triliun.
Yanes Y. Matulatuwa, Direktur Utama WanaArtha Life mengatakan perusahaannya mendorong perolehan premi dari segmen tradisional dengan rencana hadirnya dua produk baru.
“Kami harapkan bisnis jadi sustain. Mengapa tradisional karena kami baru masuk ke unit link juga baru tahun lalu, porsi masih kecil,” katanya kepada Bisnis.
Yanes memperkirakan dua produk tersebut akan diluncurkan pada Oktober setelah mendapat approval dari OJK. Selain, mendorong peningkatan premi dari segmen tradisional, pihaknya juga mendorong peningkatan nasabah dari daerah.
Dia mengatakan pihaknya memiliki jalur distribusi bancassurance yang bekerjasama dengan beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPR) dan Bank Pengkreditan Rakyat.
Meski demikian, jalur distribusi dari agensi menjadi penopang perolehan premi dengan porsi diatas 90%. Saat ini, jumlah agen mencapai 1.800 dan diharapkan mampu mencapai 2.000 agen.
Yanes mengatakan perlambatan ekonomi cukup terasa dalam bisnis namun tingkat solvabilitas perusahaan masih baik. Per Juli 2015, rasio kecukupan modal (risk based capital/RBC) mencapai 270%.
Adapun, dia mengatakan pihaknya mulai mendiversifikasikan asetnya ke aset likuid seperti deposito sejak akhir tahun lalu. Sebelumnya, mayoritas aset ditempatkan di pasar modal.
“Namun kami shifting yang ke likuid, seperti deposito. Saat ini deposito sudah mencapai 25%, sisanya masih di capital market,”katanya.
Pasalnya, dia mengatakan laba perusahaan juga disumbang oleh hasil investasi selain dari pendapatan premi. Maka dari itu, perseroan berupaya meningkatkan hasil investasi sesuai dengan aset yang tepat saat ini.
“Laba sampai Juli masih puluhan [miliar], masih agak jauh dari target kami diatas Rp100 miliar. Selain dari premi, ada pengaruh dari hasil investasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel