Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bakal merambah kredit sektor industri pendukung konstruksi guna menggenjot kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai bisnis utama perseroan, tahun depan.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan industri pendukung konstruksi ini di antaranya industri keramik, semen, genteng, atau yang lainnya terkait dengan pembangunan perumahan dan apartemen.
Lewat kredit ini, BTN mendukung pengembang untuk menggenjot pembangunan perumahan sehingga permintaan KPR pun akan meningkat.
"Industri ini akan bisa dijadikan rekanan developer, sehingga developer bisa beli dengan harga yang lebih kurang, sehingga menekan cost harga rumah," ujarnya saat ditemui Bisnis.com.
Maryono menambahkan untuk kredit di sektor pendukung konstruksi ini, perseroan mempersiapkan dana hingga Rp5 triliun tahun depan.
Untuk tahun ini, lanjutnya, perseroan masih fokus pada kredit konstruksi untuk developer yang hingga kuartal tiga sudah tersalur hampir 100% dari target yang ditentukan.
Dari presentasi kinerja perseroan, kredit konstruksi BTN per Juni 2015 mencapai Rp16,42 triliun atau meningkat 26,39% secara year on year (y-o-y) dari sebelumnya Rp12,995 triliun.
Kredit konstruksi BTN berkontribusi sebesar 13,02% dari keseluruhan kredit.
Adapun rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di sektor konstruksi mencatatkan penurunan 127 bps menjadi 5,4% dari sebelumnya 6,67%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel