Utang Luar Negeri Swasta Terancam Gagal Bayar Rp208,78 Triliun

Bisnis.com,18 Sep 2015, 22:12 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Ilustrasi/alexedmans.com

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) sektor swasta pada Juli 2015 mencapai US$169,16 miliar.

ULN sektor swasta pada Juli 2015 tersebut mengalami penurunan 0,36% dari posisi Juni 2015 (month to month/m-t-m) yang senilai US$169,78 miliar.

Namun, jumlah ULN swasta mengalami kenaikan sebesar 3,16% (year to date/y-t-d) dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang senilai US$163,97 miliar dan juga tumbuh 6,68% (year on year/y-o-y) bila dibandingkan posisi Juli 2014 senilai US$158,56 miliar.

ULN swasta ini didominasi oleh pinjaman dalam bentuk loan agreement dengan posisi US$110,3 miliar atau 65% dari total ULN swasta.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati menyebut akan ada risiko gagal bayar atau default terhadap ULN Indonesia pada sektor swasta non-bank.

"Berdasarkan profilnya, risiko ULN paling besar ada pada ULN sektor swasta, khususnya utang nonbank bukan afiliasi," ujarnya di Gedung BI, Jumat (18/9/2015).

Menurutnya, utang yang diperkirakan akan gagal bayar terutama tenor jangka pendek korporasi non-afiliasi yang sampai Juli 2015 mencapai US$14,6 miliar atau Rp208,78 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS).

Hendy menungkapkan utang luar negeri swasta berdasarkan institusi saat ini masih didominasi oleh korporasi nonbank atau pangsa 80,8% dari total ULN swasta bulan Juli 2015 yang menurun sebesar 0,9% (m-t-m).

Berdasarkan kreditornya, ULN swasta nonafiliasi atau pangsa 65,6% dari total ULN swasta yang kreditornya dominan mengalami peningkatan sebesar 0,5% (m-t-m).

Posisi ULN swasta yang berasal dari perusahaan nonafiliasi, tersebut, mengalami kenaikan menjadi US$99 miliar atau pangsa 65,6% dari US$98,5 miliar dari Juni 2015.

"Kenaikan posisi ULN nonafiliasi tersebut terutama disebabkan oleh naiknya utang dagang dan kewajiban lainnya," kata Hendy.

Seperti diketahui, ULN Indonesia pada Juli 2015 mencapai US$303,67 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,23% (m-t-m) bila dibandingkan bulan Juni yang mencapai US$304,38 miliar.

Namun, bila dibandingkan pada bulan Juli tahun lalu, jumlah ULN di bulan Juli ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,74% (y-o-y) di Juli 2014 yang US$292,7 miliar dan naik sebesar 3,39% (y-t-d) dari akhir tahun 2014 yang hanya US$293,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini