FWD Life Rencanakan Bentuk UUS Awal Tahun Depan

Bisnis.com,21 Sep 2015, 10:30 WIB
Penulis: Irene Agustine
Ilustrasi FWD Life/fwd.co.id
Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi patungan PT FWD Life Indonesia berencana membentuk unit usaha syariah asuransi jiwa awal tahun depan.
 
Paul Kartono, Direktur Keuangan FWD Life mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan infrastruktur penunjang,  mulai dari modal, produk, sistem informasi serta sumber daya manusia untuk mengkonkretkan rencana itu.
 
“Kami sedang susun time plan-nya, kemungkinan kuartal I tahun depan [launching],” katanya, seperti dikutip Bisnis (21/9/2015).
 
Paul mengatakan pihaknya menerima modal disetor sebesar Rp723,5 miliar dari pemegang saham untuk mengembangkan bisnis perseroan sejak berdiri pada 2013.
Dari jumlah itu, Paul mengatakan pihaknya telah mengalokasikan modal pembentukan Unit Usaha Syariah (UUS) beserta infrastruktur penunjangnya tahun depan.
 
Seperti diketahui, Otoritas mewajibkan perusahaan asuransi untuk memenuhi ketentuan modal minimal sebesar Rp25 miliar untuk pembentukan UUS.
 
“Soal modal kami sudah alokasikan dari modal disetor pemegang saham itu ya, juga untuk platform IT dan SDMnya nanti,” ujarnya.
 
Kendati masih tergolong kecil, Paul mengatakan potensi asuransi jiwa syariah masih sangat besar mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak.
 
Paul mengatakan pihaknya masih terus fokus pada pengembangan jalur distribusi perusahaan. Selain berencana membentuk UUS, pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama bancassurance dengan salah satu bank yang diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
 
Saat ini, FWD baru bekerjasama dengan Bank Victoria untuk bancassurance. Adapun, kontribusi agen masih paling besar dalam bisnis FWD Life sebesar 80%.
 
“Kami inginnya kedepan seluruh jalur distribusi bisa seimbang ya, mulai dari agensi, bancassurance, digital dan corporate care,” katanya.
 
Rasio kecukupan modal (risk based capital/RBC) FWD life masih tergolong besar yakni 4768%. Adapun aset perusahaan mencapai Rp480 miliar hingga Juli 2015.
 
Sampai akhir tahun, Paul mengatakan pihaknya masih on the track untuk mencapai premi Rp200 miliar kendati ekonomi tengah tertekan.
 
Saat ini, porsi asuransi berbasis investasi (unit linked) masih mendominasi bisnis sebesar 90%, sedangkan 10% sisanya merupakan produk tradisional.
 
“Memang agak terasa tapi sampai semester satu kami masih bisa tumbuh 61% dibandingkan tahun lalu, jadi kami masih yakin ya apalagi bisnis akhir tahun biasanya akan lebih tinggi,” katanya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini