Bisnis.com, JAKARTA- Melalui situs beranimatahari.com, PT L'Oreal Indonesia menghadirkan sejumlah informasi terkait sinar matahari dan dampaknya terhadap kulit.
Di situs tersebut, ada beberapa fakta penting yang perlu diketahui. Melanie Masriel, Head of Corporate Communications PT LOreal Indonesia, mengatakan dalam siaran pers, Senin (21/9/2015), semakin mendekati garis khatulistiwa, semakin tinggi pula paparan sinar UV.
"Hal inilah yang menyebabkan indeks UV rata-rata di Indonesia berada pada level 9-11 (kekuatan matahari: sangat kuat), yang menjadikan kita sebagai salah satu negara dengan indeks UV tertinggi di dunia," ujarnya.
UVA menyumbang hingga 95% dari radiasi sinar UV yang mencapai permukaan bumi dengan intensitas 30 sampai 50 kali lebih kuat dari UVB yang hadir sepanjang tahun. UVA selalu hadir mulai dari matahari terbit sampai dengan terbenam, sedangkan UVB intensitasnya memuncak padapukul 10.00-16.00.
Radiasi sinar UVA tidak dapat terhalang oleh objek seperti pakaian tipis, kaca jendela/mobil maupun awan, dan bahkan tetap ada di saat cuaca mendung ataupun hujan. Sedangkan sebaliknya, sinar UVB dapat terserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca.
UVB dapat menyebabkan kulit memerah dan terbakar, namun paparannya hanya dapat menjangkau epidermis kulit (lapisan yang lebih dangkal), sedangkan UVA dapat memicu penuaan dini pada kulit dan noda hitam, karena paparannya dapat menembus jauh ke dalam dermis (lapisan kulit dalam), sehingga dapat merusak kolagen.
Dr. Michle Verschoore MD, Clin PhD, Direktur Medis LOreal Group pernah mengatakan dalam kuliah ilmiah pada simposium Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-14 PERDOSKI di Balikpapan pada 28 Agustus 2015 lalu, bahwa LOreal Research& Innovation telah lama meneliti tentang efek UVA terhadap ekspresi gen.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa radiasi sinar UVA secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama memiliki andil yang cukup besar terhadapphoto-aging (penuaan akibat paparan sinar matahari), serta memicu proses karsinogenesis (pembentukansel-sel kanker), dan imunosupresi (melemahnya sistem kekebalan) pada kulit.
Untuk itu ,pemakaian tabir surya yang memiliki perlindungan terhadap sinar UVA & UVB menjadi sangat penting. Tabir surya merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi kulit dari potensi risiko sinar UV.
Efektivitas tabir surya pada umumnya diindikasikan melalui kadar SPF (Sun Protection Factor of UVB) serta PA (Protection Grade of UVA). Semakin besar indikator SPF, semakin lama waktu perlindungan yang diberikan terhadap sinar UVB.
Sedangkan semakin banyak tanda + (plus) yang tertera pada indikator PA, semakin tinggi pula perlindungan yang diberikan terhadap sinar UVA dan pencegahan dari penuaan dini.
Untuk itu sangat disarankan menggunakan tabir surya dengan kadar SPF & PA yang sesuai dengan aktivitas, dan sebaiknya diaplikasikan lebih sering terutama jika terkena air atau keringat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel