Terowongan MRT Jakarta Dinilai Lebih Rapi Dibanding Malaysia dan Singapura

Bisnis.com,21 Sep 2015, 15:03 WIB
Penulis: Akhirul Anwar
Pekerja memantau proses pengangkatan mata bor raksasa yang akan dimasukkan ke lubang dudukannya di area proyek MRT kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2015)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sempat menengok konstruksi bawah tanah proyek terowongan MRT Jakarta fase I Lebak Bulus - Bundaran HI di kawasan Senayan Jakarta Selatan. 

"Terowongannya sudah kelihatan, mesin TBM (Tunnel Boring Machine) ini akan mempercepat. Antareja ini nanti sehari bisa delapan meter, ini cepat sekali," katanya seusai meninjau lokasi mesin bor "Anterja" di bawah Patung Pemuda Senayan, Senin (21/9/2015).

Menurut Presiden, konstruksi bawah tanah MRT Jakarta lebih rapih dibandingkan sejumlah konstruksi baru proyek yang sama di negara lain yang lebih dulu punya transportasi massal berbasisl rel ini.

"Saya pernah di tempat yang lain, di Malaysia, Singapura dalam konstruksi baru juga pernah. Sini memang rapi," ujarnya.

Mesin bor MRT punya diameter 6,7 meter dengan total panjang 43 meter dan bobot 323 ton. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan mesin TBM berlangsung mulai September 2015 - Desember 2016.

Mesin bor Antareja akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOW Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini