Dugaan Gratifikasi Menteri BUMN: Anggota Komisi III Laporkan RJ Lino ke KPK

Bisnis.com,22 Sep 2015, 12:34 WIB
Penulis: Eka Chandra Septarini
RJ Lino (kiri) dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (tengah)/bumn.go.id

Kabar24.com, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Masiton Pasaribu hari ini sekitar pukul 11.00 mendatangi KPK guna melaporkan dugaan penerimaan gratifikasi yang diberikan oleh Dirut Pelindo II pada Menteri BUMN.

Gratifikasi yang diduga diberikan oleh Dirut Pelindo II tersebut dalam bentuk barang. Berupa perabotan rumah tangga. "Barang itu perabotan rumah, dokumennya lengkap di sini. Ini masih paket hemat, belum paket jumbo, nilainya Rp200 juta," ujar Masiton di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Masiton masih belum mengetahui secara persis untuk apa barang-barang tersebut diberikan kepada Menteri BUMN oleh Dirut Pelindo II. Untuk itu, anggota DPR bermaksud meminta klarifikasi kepada KPK untuk laporan yang diterimanya.

Menurut Masiton, berdasarkan data Maret 2015 yang dimilikinya Dirut Pelindo II yang menjabat adalah RJ Lino dan Menteri BUMN adalah Rini Soemarno.

Namun, Kementerian BUMN Membantah tudingan Masinton itu.  “Tidak benar bahwa Ibu Menteri menerima perabot rumah tangga seperti dituduhkan. Tuduhan tersebut mengada-ada dan tidak memiliki dasar yang kuat,” kata Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Poernama, dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (22/9). 

Teddy mengungkapkan bahwa selama ini Menteri BUMN tidak pernah tinggal di kediaman resmi Jalan Widya Chandra IV. No 15 Jakarta Selatan. Rini Soemarno selama ini tinggal di kediaman pribadi. Sedangkan rumah jabatan dijadikan tempat aktivitas para anggota Darma Wanita KBUMN dan Ikatan Isteri Pimpinan BUMN (IIP BUMN) yang diselenggarakan sewaktu-waktu (tidak sehari hari). Menteri BUMN adalah pembina kedua organisasi tersebut.

“Memang ada 15 lukisan karya Ny. Betty RJ Lino, yang dipajang di rumah yang  digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN,” ujarnya.

Rumah yang menjadi jatah menteri BUMN serta seluruh barang dan perabot di dalamnya adalah inventaris negara  dan dikelola oleh  Kementerian Sekretaris Negara. Rumah jabatan ini diserah terimakan kepada Biro Umum Kementerian BUMN pada tanggal 20 Oktober 2014.

Rumah jabatan tersebut sejak zaman menteri BUMN Dahlan Iskan pada tahun 2012 tidak pernah di tempati sampai saat ini. “Karena itulah rumah terasa kosong dan hampa, minus dekorasi seperti lukisan misalnya. Melihat hal tersebut Ny. Lino dalam kapasitasnya sebagai ketua Ikatan Isteri Pimpinan BUMN yang mempunyai hobi melukis berinisiatif memajang lukisan karyanya agar ruangan terlihat lebih asri,” jelas Teddy.

Selain lukisan, Ny, Betty Lino juga menempatkan satu set sofa dan beberapa barang lain pada bulan Maret 2015 “Pada Bulan itu  pengadaan sofa baru  masih dalam proses lelang. Baru beberapa pekan kemudian  secara bertahap rumah dinas itu dipenuhi furniturnya,” kata Teddy.  Sofa dan peralatan lainnya akan dikembalikan kepada Pelindo 2 mengingat statusnya sebagai barang inventaris Pelindo 2.

Sejak era menteri Rini Soemarno rumah jabatan  digunakan sebagai tempat kegiatan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN untuk acara kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan.Kementerian BUMN untuk tahun 2015  ini menggunakannya untuk tempat berbuka bersama wartawan dan direksi BUMN pada bulan Ramadhan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini