Nasib Gurandil Emas Antam di Pongkor

Bisnis.com,23 Sep 2015, 12:10 WIB
Penulis: Miftahul Khoer
Petugas menyaksikan bangunan yang dibakar warga saat operasi penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kampung Ciguha, Gunung Pongkor, Bogor, Jabar, Sabtu (19/9)./Antara

Bisnis.com, BOGOR-- Usai sudah nasib para penambang emas liar milik PT Antam (Persero) Tbk., yang berlokasi di Pongkor, Kampung Ciguha, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Pada akhir pekan lalu, perusahaan bersama aparat kepolisian dan Satpol PP berhasil menutup 241 lubang, dan membongkar 1.126 bangunan pengolahan emas gelundung, serta 125 tangki pengolahan emas ilegal.

Keberadaan para penambang liar atau sering disebut gurandil di Pongkor sudah dilakukan sejak Antam beroperasi pada 1994. Pada 1998, jumlah para gurandil semakin bertambah dan masif, baik dari kegiatan penambang maupun pengolahnya.

Dampak sosial  terjadi akibat makin merebaknya para gurandil. Tingkat keamanan di kawasan lokasi penambangan rapuh. Salah satunya terjadi pembakaran kantor administrasi Antam pada unit bisnis pertambangan emas (UBPE) Pongkor.

"Pembakaran itu mengakibatkan berhentinya operasi perusahaan selama 10 hari saat itu. Pembakaran kantor administrasi Antam di Pongkor terjadi pada Desember 1998. Hanya berselang 3 bulan setelah kerusuhan di Jakarta saat itu," ujar Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan PT Antam (Persero) Tbk., pada Bisnis, Selasa (22/9/2015).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini