HASIL RISET: Pendapatan Hotel di Malaysia & Korsel Turun

Bisnis.com,25 Sep 2015, 15:05 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - STR Global, lembaga riset data perhotelan global, merilis kinerja perhotelan di kawasan Asia Pasifik tumbuh positif dari aspek tingkat keterisian (okupansi), tarif rerata harian (ADR), dan pendapatan pendapatan per kamar (RevPAR) pada Agustus 2015.

Sejumlah negara seperti Malaysia dan Korea Selatan mencatat tren negatif sedangkan Jepang, dan Thailand mencatat tren positif.

Dalam laporan STR Global yang dikutip, Jumat (25/9/2015), dibandingkan dengan Agustus 2014, tingkat okupansi pada Agustus 2015 naik 1,3% menjadi 72,7%. Sementara itu, ADR naik 1% bps menjadi US$109,21 dan RevPAR naik 2,3% bps menjadi US$79,41.

STR melaporkan, tingkat okupansi di Malaysia naik 1,5% bps manjadi 72,4%. Tapi, tingkat ADR turun 330 bps menjadi 372,19 ringgit. Tingkat RevPAR di Malaysia juga turun menjadi 269,6 ringgit.

STR menilai, tingkat okupansi hotel d Malaysia merupakan yang tertinggi sejak Juni 2013. Namun, indikator kunci tetap negatif karena pertumbuhan pasokan mencapai 4,2% sedangkan permintaan turun 2,6%.

Senada, di Korea Selatan tingkat okupansi turun 14,4% menjadi 70,1%. Penurunan okupansi juga berimbas pada tingkat ADR yang turun 7,5% menjadi 76.180,47 won. Tingkat RevPAR juga tuurn 20,8% menjadi 123.507,62 won.

Penurunan ini menurut STR terjadi sejak wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) virus merebak pada Juni 2015 di Negara Ginseng tersebut.

Di lain pihak, tingkat okupansi di Jepang dan Bangkok masing-masing naik 1,3% dan 10,4%. Adapun, tingkat ADR di dua negara tersebut naik 13,3% dan 5,1%. Kenaikan okupansi dan ADR juga mendorong kenaikan RevPAR masing-masing 14,7% dan 16%.


Japan experienced a 1.3% increase in occupancy to 87.0% as well as double-digit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini