PD Pasar Denpasar: Daya Beli Konsumen Ambles, Transaksi Turun

Bisnis.com,25 Sep 2015, 13:24 WIB
Penulis: Natalia Indah Kartikaningrum
Warga membeli sayur mayur di Pasa/Antara

Bisnis.com, DENPASAR - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar mengaku sejak dua bulan terakhir daya beli masyarakat Denpasar mengalami penurunan karena dampak dari perlambatan ekonomi nasional.

Made Westra, Direktur Utama PD Pasar Kota Denpasar mengatakan bahwa menurunnya daya beli tersebut berdampak pada transaksi jual beli di pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar.

"Daya beli masyarakat itu tidak hanya mengalami penurunan di pusat kota di Jakarta tapi di Denpasar juga terasa. Kami bisa lihat dari yang dibeli masyarakat itu sekarang ini sangat pilih-pilih sekali," tuturnya saat ditemui di Denpasar, Jumat (25/9/2015).

Menurutnya warga Kota Denpasar saat ini membeli barang yang hanya benar-benar diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta keperluan untuk kegiatan upacara keagamaan. 

"Meski terjadi penurunan daya beli, kami tetap berupaya agar interaksi antara pengunjung dan penjual berjalan seperti semula. Sebab melalui interaksi tersebut tentunya akan membawa keuntungan pada kedua belah pihak," ujarnya.

Dia menyatakan, kondisi sekarang ini berdampak pada penurunan omzet pedagang di pasar tradisional sekitar 15% hingga 25% dibandingkan tahun lalu.

"Penurunan omzet ini terasa dari kurun dua bulan lalu. Namun kami tetap berusaha supaya omzet masyarakat khususnya pedagang itu tidaklah bertambah terus penurunannya. Ke depannya kami yakin akan ada perubahan sampai Desember 2015," paparnya.

Jika dihitung rata-rata per hari pada 2014, omzet pedagang minimal antara Rp500.000 hingga Rp700.000. Namun dengan kondisi krisis seperti sekarang ini, omzet penjualan terendah pedagang dalam sehari yakni sekitar Rp300.000.

"Sedangkan untuk pengunjung di beberapa pasar tradisional di Denpasar tetap seperti semula, tidak berubah. Hanya saja volume pembelian mereka yang berkurang," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini