JAKARTA TEMPO DOELOE: Asal Usul Nama Cipulir Jakarta Selatan

Bisnis.com,26 Sep 2015, 04:28 WIB
Penulis: Nurudin Abdullah
Kali di Jakarta tempo doeloe/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-Cipulir merupakan suatu kelurahan di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, suatu kawasan yang cukup tua yang dulu banyak rumah bergaya Betawi dan Belanda.

Seiring dengan perjalanan waktu, rumah-rumah tersebut dibongkar karena sudah tergolong tua dan diganti dengan rumah baru dan modern yang bergaya minimalis dan mediteranian.

Meski demikian, kini masih banyak rumah bergaya Betawi dan Belanda yang dapat dijumpai kawasan tersebut, terutama di kiri-kanan Jalan Raya Kebayoran Lama.

Umumnya rumah itu tertutup oleh rimbunan pepohonan yang ada di halaman rumah dan juga terhadang oleh pedagang atau orang-orang yang membuka usaha di depan rumah mereka.

Selain itu, tempat untuk melihat rumah-rumah zaman kolonial dahulu terdapat banyak di kanan-kiri Jalan Ciledug Raya.

Penduduk Cipulir terdiri dari beragam etnis yaitu etnis Betawi, Jawa, Sunda, Padang, Batak, Arap dan China.

Bagaimana asal usul nama Cipulir? Zaenuddin HM menjelaskan dalam buku karyanya “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman yang diterbitkan Ufuk Press pada 2012.

Dijelaskan bahwa nama Cipulir diperkirakan berasal dari keadaan sungai pada masa lampau di kawasan tersebut.

Kata “pulir” hampir mirip dengan kata pelintir. Bila sebuah benda dipelintir maka akan berbelok atau bengkok. Mungkin bentuk alur sungai yang ada di situ bengkok atau berkelok-kelok seperti benda yang dipelintir.

Adapun kata “ci” berasal dari bahasa Sunda yang artinya aliran air atau sungai. Sehingga, bisa jadi Cipulir artinya sungai yang bengkok atau aliran airnya berkelok-kelok.

Demikian menurut penuturan sejumlah sesepuh di kawasan Cipulir.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini