Media Sosial Jadi Ajang Pamer, Seniman Ini Kritik Lewat Karya

Bisnis.com,27 Sep 2015, 14:22 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Ilustrasi-Pameran seni rupa/Antara

Bisniscom, JAKARTA- Media sosial memudahkan penggunanya berkomunikasi dengan pengguna yang lain. Sayang, yang terjadi saat ini media sosial justru menjadi ajang pamer seputar aktivitas keseharian.

Kegelisahan ini yang ditumpahkan Muchlis Fachri melalui karyanya yang berjudul Trust Us We're Different di pameran bertajuk Res-Publica di Galeri Nasional Indonesia hingga 1 Oktober 2015 mendatang.

Muchlis menyuguhkan tren media sosial yang kerap digunakan sebagai ajang pamer, yang justru berbeda dari kondisi sebenarnya. Baginya, tontonan yang kerap tampil di media sosial sangat mengada-ngada.

Seratus gambar dengan objek tiga perempat tubuh manusia dan wajah beraneka rupa. Melalui media canvas dalam goresan tinta Cina, Muchlis menggambarkan wajah ular, dinasaurus, ikan, bunga, hingga tengkorak.

"Media sosial cenderung menampilkan hal yang bagus dari dirinya. Misanya di cafe lalu upload.Ketika di warteg tidak dilakukan," katanya.

Sedangkan, bagi Muchlis, media sosial digunakan sebagai portofolio hasil karyanya.

Sejumlah karya ini diselesaikan dalam kurun waktu dua bulan. Setiap harinya, setidaknya empat gambar dibuatnya.

"Bujetnya hanya untuk frame habis Rp5 juta. Tinta Cina habis tiga botol besar. Sisanya memang stok di kamar," ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhina Wulandari
Terkini