Setelah 6 Tahun, Perbaikan Gedung Sekolah di Padang Masih Berjalan

Bisnis.com,29 Sep 2015, 21:41 WIB
Penulis: Yulianisa Sulistyoningrum
Kawasan Kota Tua Padang/Antara-Iggoy el Fitra

Kabar24.com, JAKARTA - Pascagempa dasyat yang mengguncang Kota Padang pada 30 September 2009, masih menyisakan puing-puing reruntuhan bangunan serta fasilitas publik, tidak terkecuali bangunan sekolah yang belum diperbaiki.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi menuturkan, terdapat 40% dari 3.544 ruang kelas SD, 54% dari 912 kelas SMP dan 53% dari 655 ruang kelas SMA dalam kondisi rusak dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

"Dengan terpaksa satu bulan pascagempa, anak-anak masih harus belajar di pengungsian karena belum ada perbaikan," ungkap Habibul dalam konferensi nasional sekolah aman, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Saat ini, untuk menanggulangi terjadinya bencana di kota Padang, Dinas Pendidikan Kota Padang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pendataan kerusakan fisik pada sekolah. Hal ini dilakukan untuk membangun kembali sarana prasarana serta menciptakan fasilitas pendidikan yang kondusif.

Selain itu, untuk membangun kembali gedung sekolah yang telah hancur diguncang gempa, Dinas Pendidikan setempat juga melibatkan lembaga, aparat dan masyarakat disekitar sekolah untuk mengkoordinasikan dan memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan.

"Sekolah baru kami bangun atas dasar gotong rotong. Supaya mendidik masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap perwatan sekolah," ujarnya.

Dengan dibangunnya gedung sekolah baru berdasarkan asas gotong royong, kata Habibul, dapat membuka lapangan pekerjaan baru sementara dan sumber pendapatan bagi masyarakat di sekitar sekolah.

Selain membangun fasilitas pendidikan, tambahnya, Pemerintah Kota Padang juga bekerja sama dengan Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI) melakukan sosialisasi kepada guru dan siswa berbagai bencana alam dan keamanan pasca bencana.

"Kami juga lakukan simulasi dan keamanan saat dan pasca gempa kepada guru dan siswa di sekolah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini