KONFLIK TAMBANG PASIR: Jokowi Pun Angkat Bicara Soal Pembunuhan Salim Kacil

Bisnis.com,29 Sep 2015, 16:52 WIB
Penulis: Akhirul Anwar
Kartu identitas Salim Kancil/istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap Salim Kancil dan Tosan di Lumajang Jawa Timur.

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan pemerintah menyatakan atas terjadinya insiden tersebut. Kantor Staf Presiden akan memantau penyelesaian kasus yang dipicu oleh pertambangan pasir tersebut.

"Presiden sudah minta Kapolri untuk mengusut pelaku penganiayaan. Saya kira kemarin sudah ditetapkan sejumlah tersangka. Kami kantor KSP [Kantor Staf Presiden] akan memantau terus penyelesaiannya," ujar Teten di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Konflik agraria seperti itu, lanjut Teten sering terjadi dan merupakan persoalan lama yang tidak kunjung selesai. Presiden sudah memberikan perhatian supaya ada penyelesaian konflik seperti ini secara fair.

"Jadi umumnya misalnya petani yang sudah menduduki lama di tanah tersebut lalu mereka meminta penguasaan atas tanah tersebut lalu ada pihak bisnis yang mau ambil lahan itu atau lembaga lain, itukan konfliknya di situ," ucap Teten.

Salim Kancil diduga dianiaya dengan disetrum sebelum akhirnya dibunuh karena konflik tambang pasir besi di Desa Selok Awar- Awar, Lumajang, Jawa Timur. Puluhan orang mengeroyok Salim Kancil karena menolak keberadaan tambang pasir di desanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini