SUNTIKAN MODAL: CAR Bank JTrust Bakal Capai 17,20%

Bisnis.com,29 Sep 2015, 21:48 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank J Trust Indonesia Tbk. memproyeksikan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) meningkat dari angka Juni 2015 pascamendapatkan suntikan modal dari induk J Trust Co.Ltd.

Corporate Secretary Bank JTrust Hartono Karyatin mengatakan perseroan akan mendapatkan tambahan modal melalui penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan skema private placement.

Perseroan bakal menerbitkan saham baru sebanyak 40 triliun lembar dengan harga pelaksanaan Rp0,01 per lembar.

Sebanyak 39,6 triliun lembar saham atau senilai Rp396 miliar akan diserap oleh J Trust Co. Ltd.

Sedangkan sisanya sebanyak 400 miliar lembar saham senilai Rp4 miliar akan diserap oleh PT J Trust Investments Indonesia.

Total dana yang diperoleh senilai Rp400 miliar akan ditempatkan sebagai modal disetor perseroan. Per Juni 2015 modal disetor perseroan tercatat senilai Rp10,82 triliun.

"Dengan adanya penambahan modal ini, CAR Bank JTrust naik dari 14,53% pada Juni 2015 menjadi 17,20%," ucapnya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RSUPLB) di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Hartono menuturkan setelah adanya peningkatan CAR, Bank JTrust semakin leluasa untuk menyalurkan kredit, terutama untuk segmen yang menjadi fokus perseroan, yakni ke segmen usaha kecil menengah (UKM) dan konsumer.

Selain kedua segmen tersebut, bank yang dulunya bernama Bank Mutiara ini juga menyalurkan kredit ke segmen komersial dan mikro.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penyaluran kredit kepada pihak ketiga tercatat senilai Rp8,37 triliun atau meningkat sebesar 11,49% dibandingkan dengan angka akhir tahun lalu yang senilai Rp7,83 triliun.

Adapun pascapenambahan modal tersebut, komposisi pemegang saham perseroan tidak berubah karena tidak ada saham yang terdilusi.

Saat ini komposisi pemegang saham Bank JTrust terdiri dari J Trust Co. Ltd yang memiliki 98,997% saham, J Trust Investment Indonesia yang memiliki 1% saham, dan sisanya sebesar 0,003% dimiliki oleh publik.

Lebih lanjut, Hartono menuturkan saat ini modal inti perseroan mengalami peningkatan dari Rp1,081 triliun pada Juni 2015 menjadi Rp1,288 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini