KADIN: Masalah Ekonomi Indonesia Lebih Kompleks Dari Yang Terlihat

Bisnis.com,30 Sep 2015, 16:22 WIB
Penulis: M. Taufiqur Rahman
Rosan P. Roeslani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Terus melemahnya rupiah, nilai tukar rupiah yang merosot dari 22% dalam satu tahun terakhir, menjadi kekhawatiran seluruh kalangan, baik para pengusaha besar maupun pelaku usaha UKM.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani mengatakan permasalahn yang dihadapi Indonesia saat ini lebih kompleks dari yang terlihat dipermukaan.

Dia menyebutkan beberapa indikasinya antara lain realisasi belanja pemerintah pusat dari APBNP 2015 tercatat 33,1% hingga semester I 2015, target pertumbuhan ekonomi Indonesia dipatok 5,75 sesuai APBNP 2015 namun pertumbuhan pada Triwulan I hanya mencatatkan 4,71% saja.

“Ini menunjukkan bahwa ekonomi kita sangat lemah dan rentan, pemerintah harus mengambil kebijakan yang menyeluruh,” ungkapnya dalam rilis, Rabu (30/9/2015).

Khusus untuk pelemahan rupiah, sebutnya, secara umum dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran terhadap rupiah.

Faktor-faktor tersebut antara lain aktivitas ekspor dan impor Indonesia, inflasi yang masih cukup tinggi, yakni di kisaran 7,3%.

Untuk ekspor, ungkapnya, posisinya sudah lebih tinggi dibandingkan dengan impor, yakni ekspor Indonesia berada pada 89,8% sedangkan impornya berada pada 84%.

Namun, pelemahan harga komoditas membuat Indonesia tidak dapat menikmati neraca perdagangan yang membaik ini.

“Pekerjaan pertama yang harus dilakukan pemerintah dan swasta adalah mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mempercepat hilirisasi industri,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini