China Bakal Danai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Bisnis.com,01 Okt 2015, 23:09 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
China Development Bank, lembaga keuangan asal China, diperkirakan bakal mengucurkan pinjaman senilai US$5 miliar atau setara Rp73,45 triliun untuk mendanai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang bakal digarap oleh konsorsium BUMN dan konsorsium China./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA---China Development Bank, lembaga keuangan asal China, diperkirakan bakal mengucurkan pinjaman senilai US$5 miliar atau setara Rp73,45 triliun untuk mendanai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang bakal digarap oleh konsorsium BUMN dan konsorsium China.
 
Konsorsium BUMN itu dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan beranggotakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Sementara itu, konsorsium China dipimpin oleh China Railway Construction Corporation Ltd.
 
Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan proyek tersebut bakal didanai oleh pinjaman dan ekuitas. “Pinjaman semua dari CDB,” katanya ketika ditemui seusai mengikuti pertemuan antara pemerintah dan Komisi VI DPR, Kamis (1/10).
 
Menurutnya, nilai ekuitas untuk proyek tersebut sekitar Rp10 triliun. Sisanya, bakal dipenuhi oleh pinjaman CDB. Bintang mengatakan proses pembangunan proyek itu diperkirakan mencapai 3 tahun.
 
BUMN lainnya seperti Jasa Marga, Kereta Api Indonesia dan PTPN VIII, bakal menyediakan tanah yang dimilikinya untuk keperluan proyek cepat tersebut. “Nanti masih dirundingkan,” kata Bintang.
 
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tenor pinjaman dari CDB tersebut mencapai 40 tahun. “10 tahun grace period [masa tenggang] dan 30 tahun pengembalian,” katanya di DPR.
 
Menurutnya, bunga pinjaman tersebut 2% selama 4 tahun untuk pinjaman dalam dolar A dan terdapat bunga untuk pinjaman dalam remimbi. Porsi jumlah pinjaman tersebut, ujarnya, mencapai 70% dari nilai proyek kereta cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini