Harga Bawang Merah Turun, Bali Alami Deflasi 0,13% Pada September

Bisnis.com,01 Okt 2015, 14:50 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Turunnya harga bawang merah ikut mendorong Bali mengalami deflasi pada September/ilustrasi

Bisnis.com, DENPASAR-- Turunnya harga bawang merah ikut mendorong Bali mengalami deflasi pada September sebesar 0,13%.

Menurut Kepala BPS Bali Panusunan Siregar‎, komoditas bawang merah berpengaruh besar membentuk harga sehingga ketika turun ikut menggerus harga kebutuhan pokok.

Selain bawang, penurunan harga tarif angkutan udara, bensin subsidi, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, cabai rawit, hingga minyak goreng. Dia mengungkapkan komoditas seperti cabai setiap tahun selalu memberikan andil terhadap deflasi dan inflasi.

"Seperti ‎di Buleleng, istilahnya kalau masyarakat di sana disuruh memilih beras atau cabai lebih memilih cabai, sehingga harganya turun ikut berdampak," jelasnya, Kamis (1/10/2015).

Kendati mengalami deflasi bulan, tetapi secara kumulatif periode Januari-September, Bali mengalami inflasi sebesar 1,95%. ‎Pendorong inflasi tersebut adalah naiknya harga komoditas seperti ketela pohon, beras dan pendidikan.

Dengan inflasi sebesar itu, target inflasi tahunan Bali pada 2015 sebesar 4,2% tetap akan tercapai. Namun, pemda tetap disarankan mewaspadai kenaikan harga menjelang akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini