PERLUASAN LAHAN SAWIT: 4 Desa di Kalbar Tolak Lahan dan Hutan Mereka Dijadikan Lahan Sawit

Bisnis.com,01 Okt 2015, 09:14 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
Siluet pekerja merapikan tumpukan Kelapa Sawit di perkebunan kelapa sawit di kawasan Jawa Barat. /Bisnis.com-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA-- Empat desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menolak rencana ekspansi yang membuat lahan dan hutan mereka menjadi perkebunan kelapa sawit.

Hal itu disampaikan Forest Peoples Programme (FPP) bekerja sama dengan Link-AR Borneo dalam keterangan bersamanya. Empat desa itu adalah Desa Beluis Harum, Desa Belikai, Desa Seneban dan Desa Bati.

Yoseph Nardi, Kepala Desa Beluis Harus, menuturkan masyarakat desa bargantung pada hasil hutan, mata air, dan air terjun.

Dia menuturkan ketika ada perluasan perkebunan kelapa sawit, maka kerusakan lingkungan di masa depan akan terjadi.

"Tidak ada lagi tanah kosong. Kami telah mengolah tanah ini selama bertahun-tahun. Kami bergantung pada hasil hutan, mata air, air terjun, dan tembawang," kata Yoseph dalam keterangannya, Kamis (1/10/2015).

Herman, warga Desa Bati menuturkan pihaknya tak pernah diajak dalam acara konsultasi dengan pemerintah.

Ditambahkannya bahwa masyarakat telah melihat bagaimana dampak perkebunan sawit pada desa lainnya.

Oleh karena itu, sambung Herman, dirinya mengkhawatirkan budaya desa akan hilang ketika perkebunan sawit ada di desa mereka.

Petronella, sekretaris Desa Belikai, menuturkan perkebunan sawit akan mempengaruhi air karena penggunaan pupuk untuk komoditas tersebut.

"Kami akan kehilangan hutan asli kami di mana kami mengumpulkan sayuran, kayu, buah-buahan serta daun dan tanaman obat," katanya.

FPP menyatakan empat desa itu juga meminta dukungan lainnya untuk membantu mereka dalam mempertahankan lahan adat dari perkebunan sawit.

Selain itu, keempat desa itu bersepakat untuk menolak sistem monokultur skala besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini