Musim Kemarau Panjang Tukang Sumur Kebanjiran Order

Bisnis.com,02 Okt 2015, 18:03 WIB
Penulis: Nurudin Abdullah
Ilustrasi penggali sumur/JIBI

Bisnis.com, TANGSEL-Para ahli sumur bor di Tangerang Selatan kebanjiran order sejak musim kemarau berlangsung cukup panjang hingga mengakibatkan banyak sumur kering dan tidak mengeluarkan air.

Suleman, ahli sumur bor Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan dirinya dan hampir semua teman seprofesinya sedang banjir order untuk membut sumur bor, menambah kedalaman sumur atau perbaikan mesin air yang rusak.

“Kami sampai kewalahan menerima order selama musim kemarau panjang ini, karena saking banyaknya sumur yang bermasalah sehingga airnya tidak keluar,” katanya Jumat (2/10/2015).

Menurutnya, walaupun permintaannya tinggi, namun tarif jasa pengeboran sumur baru tidak mengalami kenaikan, tetap sebesar Rp2 juta per lubang hingga keluar airnya dan untuk menambah kedalaman sumur bor mencapai Rp1 juta per lubang.

Sedangkan untuk tarif borongan, lanjutnya, yang mencakup pengeboran baru atau pendalaman sumur yang ada, serta mesin jet pump atau semi jet pump serta pipa paralonnya sekitar Rp5 juta-Rp6 juta sesuai jenis mesin dan sumurnya.

Dia menyatakan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengecewakan pelanggan, antara lain dengan memberikan layanan yang terbaik dan mendahulukan mereka yang order lebih awal serta hasil kerja yang memuaskan.

Sementara itu Abu Wildan, warga Pesanggarahan, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan telah mengeluarkan budget tak terduga yang cukup besar untuk mengatasi masalah sumur bor dan air bersih di rumahnya.

“Fungsi air sangat vital, karena airnya tidak keluar maka sumurnya dibor lagi dari 15 meter menjadi 30 meter, dengan konsekwensi mesin airnya juga diganti dengan yang jetpump seharga Rp2,1 juta per unit,” katanya.

Dia mengungkapkan baru kali ini durasi musim kemarau cukup panjang sehingga banyak sumur milik warga tidak lagi mengeluarkan air, dan untuk menanganinya harus antre sekitar 2 pekan karena para tukang air juga sering kebanjrian order.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini