Bisnis.com, MANADO - PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Area Manado yang berencana memacu pendapatan berbasis komisi hingga 50% pada tahun ini melalui optimalisasi layanan keuangan digital.
Hingga saat ini, proporsi pendapatan yang berasal dari kredit masih mendominasi yakni 60%, sedangkan pendapatan berbasis komisi sebesar 40%.
“Pendapatan berbasis komisi [fee based income] risikonya lebih rendah dibandingkan pendapatan yang berasal dari kredit. Tetapi, untuk mewujudkan target ini, kami harus mengembangkan produk-produk turunan e-banking,” kata Hotman Nainggolan, Pimpinan Wilayah Bank Mandiri Area Manado di Manado, Jumat (2/10/2015).
Pasalnya, khusus di area Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut), penggunaan layanan keuangan digital belum semarak di Pulau Jawa. Salah satunya karena masyarakat belum terbiasa dengan tradisi nontunai dan teknologi e-banking yang belum tersedia lengkap di kawasan ini.
Tidak hanya itu, dirinya juga berkomitmen untuk memacu kinerja anak perusahaan Bank Mandiri untuk turut menyumbang pendapatan signifikan kepada induknya.
Anak perusahaan Bank Mandiri antara lain PT Mandiri Tunas Finance, PT Asuransi Jiwa Inhealth, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Mandiri General Insurance.
Secara nasional, AXA Mandiri berkontribusi dominan terhadap pendapatan Bank Mandiri. Posisi kedua diisi oleh Bank Syariah Mandiri, dan PT Mandiri Sekuritas. Namun, kawasan Suluttengomalut, anak perusahaan yang paling berkontribusi terhadap pendapatan Bank Mandiri adalah AXA Mandiri dan Bank Syariah Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel