Laju Rupiah/US$: Data NFP AS Akan Jadi Sentimen Penggerak Pekan Depan

Bisnis.com,02 Okt 2015, 15:36 WIB
Penulis: Surya Rianto
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Penguatan rupiah pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi karena data ISM indeks manufaktur Amerika Serikat yang memburuk. Untuk pergerakan pada pekan depan, pergerakan rupiah mungkin akan dipengaruhi oleh rilis data non-farm payroll Negeri Paman Sam yang rilis malam nanti.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 15:17 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,11% menjadi Rp14.674 per dolar AS dengan kurs tengah Bank Indonesia (BI) Rp14.709.

Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan penguatan rupiah pada hari ini mendapatkan dukungan dari data ISM indeks manufaktur Amerika Serikat (AS) yang memburuk. Selain itu mendapat sokongan juga dari reboundnya indeks Hang Seng atau bursa saham Hong Kong.

"Namun, untuk pekan depan rupiah akan menunggu data non-farm payroll (NFP) AS untuk September yang dirilis pada malam ini. Bila data NFP negatif, maka rupiah punya peluang menguat kembali pada pekan depan," ujarnya kepada Bisnis.com pada Jumat (2/10).

Kemarin, data ISM indeks manufaktur AS untuk September anjlok ke level 50,2 dibandingkan dengan Agustus yang berada di level 51,1. Angka itu pun jauh dari ekspektasi  pasar yang memperkirakan penurunan di kisaran 50,5. Selain itu, data klaim pengangguran AS juga meningkat jadi 277.000 pada bulan lalu dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 267.000. Angka itu juga lebih besar dibandingkan dengan perkiraan pasar yang memprediksi di kisaran 272.000.

Dengan data yang mengecewakan itu, penguatan indeks dolar AS pun tertahan dengan harnya menguat tipis sebesar 0,12% menjadi 96,29, sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin indeks dolar AS terkoreksi 0,17% menjadi 96,18.

Selain itu, indeks Hang Seng pada perdagangan hari ini sampai pukul 15:23 WIB menguat 3,1% menjadi 2.962.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini